Baju Adat Wajo – daerah penghasil sutra terbesar di Sulawesi Selatan. Hampir semua baju adat di wilayah Wajo menggunakan kain dari hasil tenun. Kabupaten Wajo terdapat petani ulat sutera hingga peranjin tenun sutera. Di salah satu desa yang disebut Desa Pakanna bahkan dijuluki sebagai kampung penenun. Produktivitas sutra tersebut, memicu pengembangan produksi kain tenun Sengkang yang dikenal sebagai kain sutra motif warisan nusantara dari Sulawesi Selatan. Beberapa motif yang telah dikenal seperti Sirsak Coppobola, Ballo Makalu, Ballo Renni, Cabosi dan Lagosi serta motif nusantara lainnya.
Daftar Isi
Kerajinan tenun sutera dari Sengkang tersebut memperkaya budaya dan keragaman di Indonesia. Sutra dalam bahasa lokal (Bugis) disebut “sabbe” yang merupakan hasil kerajinan tenun dan menjadi kebanggaan suku Bugis. Masyarakat masih menggunakannya sebagai pakaian adat mengingat kain tenung Sengkang selain memiliki nilai tradisi dan budaya adat yang digunakan dalam upacara adat, kain tenun Sengkang tersebut juga digunakan sebagai hadiah dan sebagai simbol yang dianggap suci.
Kain tenun Sengkang memiliki makna berbeda-beda, seperti motif Mappagiling yang menurut cerita dibuat oleh seorang wanita yang ditinggalkan oleh suaminya, namun akhirnya suaminya kembali pulang karena melihat motif tersebut yang dibelinya dari seorang pedagang sutera yang menjual kain motif hasil tenunan istrinya. Berbagai macam corak yang diproduksi seperti corak “Balo Tettong”(bergaris atau tegak), corak “Makkulu” (melingkar), corak “Mallo’bang” (berkotak kosong), corak “Balo Renni” (berkotak kecil). Selain itu ada juga diproduksi dengan mengkombinasikan atau menyisipkan “Wennang Sau” (lusi) timbul serta corak “Bali Are” dengan sisipan benang tambahan yang mirip dengan kain Damas.
Daftar pakaian adat lengkap Indonesia memiliki sebanyak 34 baju adat. Jumlah ini layak dengan jumlah provinsi Indonesia sebanyak 34. Dari puluhan jumlah provinsi tersebut tentunya tiap daearh terdiri dari banyak suku yang memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang tentu berbeda dengan daerah lainnya.
Mengutip buku tentang Baju Adat Wajo karya Abdurachman, dkk (1995), pakaian adat tradisional tempat ialah salah satu unsur kebudayaan tempat. Elemen kebudayaan hal yang demikian mempunyai fungsi yang cocok dengan pesan-pesan poin kebiasaan yang ada di dalamnya. Kecuali itu, terkait secara langsung dengan aspek-aspek lain seperti aspek sosial, aspek ekonomi, aspek keamanan, hingga aspek politik.
Apa yang Dimaksud dengan Baju Adat?
Indonesia terdiri dari keberagaman budaya dan adat-istiadatnya di beberapa daerah seperti Baju Adat Wajo masih dipertahankan secara turun temurun. Setiap adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta baju adatnya.
Apa yang dimaksud dengan pakaian adat tiap daerah di Indonesi?. Setiap kawasan di Indonesia mempunyai adat-istiadat yang berbeda-beda tergantung dengan perilaku dari kebiasaan sehari-hari masyarakatnya.
Indonesia terdiri dari keberagaman kultur dan adat-istiadatnya di sebagian daerah (Baju Adat Wajo) masih dipertahankan secara turun temurun. Berbeda adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta pakaian adatnya.
Apa yang dimaksud pakaian adat yakni baju dijadikan sebagai simbol untuk mengekspresikan identitas dari suatu kategori masyarakat tertentu. Ini juga yakni pakaian khas yang menjadi pembeda antardaerah.
Apa yang Dimaksud dengan Baju Adat Wajo?
Bukan cuma di Indonesia, tiap-tiap negara di segala dunia juga memiliki Baju Adat Wajo masing-masing mewakili klasifikasi masyarakat mereka. Sebab baju adat ialah pakaian yang dihasilkan dengan ciri dan karakteristik khas dari masyarakat daerah tersebut.
Tiap Baju Adat Wajo biasanya terdiri dari beberapa bagian komplit dari kepala hingga kaki. Berikut ini yaitu bagian bagian lazimnya ada pada pakaian adatnya.
1. Atasan
Atasan merupakan bagian inti yang senantiasa ada, pembuatannya sesuai sama kebudayaan ada pada masyarakat. Seperti contohnya baju seba panjang, baju kurung, kebaya atau juga jas. Umumnya atasan ini juga dihiasi sama motif layak dengan khas daerahnya.
2. Bawahan
Bawahan yaitu pasangan dari atasan yang juga yaitu bagian penting. Modelnya juga bisa bervariasi, seumpama ada busana pria menerapkan celana panjang lalu dibalut dengan kain songket.
3. Tutup kepala
Bagian berikutnya yakni penutup kepala, semisal mahkota, ikat kepala, blangkon, udheng, songkok dan lainnya. Antara pria dan wanita pastinya mempunyai perbedaan.
4. Kain Selempang
Aksesoris atau komplemen berikutnya yaitu kain selempang, kain ini berupa seledang yang panjang umumnya diletakan pada sisi bahu bagus pria atau wanita. Bahan kain itu umumnya terbuat dari batik, ulos, songket dan lainnya.
5. Ikat Pinggang
Setiap daerah mempunyai khasnya masing-masing, formatnya juga dapat berbeda-beda. Melainkan tujuan adanya ikat pinggang biasanya sebagai penahan bawahan. Ada berbahan kulit binatang, kain songket sampai logam mulia seperti emas.
6. Perhiasan dan Alas kaki
Perhiasan biasanya dijumpai pada pakaian khas wanita merupakan gelang, kaling, cincin dan juga anting. Sedangkan alas kaki menjadi bagian komplemen bagian bawah, modelnya beragam disesuai dengan adat-istiadat yang berlaku.
Contoh Baju Adat Wajo
Menjaga kelestarian adat-istiadat suatu daerah yakni tanggung jawab semua masyarakat. Salah satu bentuk melestarikannya ialah memahami apa yang dimaksud dengan baju adat serta komponen.
Fungsi Pakaian Adat
Salah satu fungsi baju adat yaitu untuk memeringati perayaan hari besar. Pakaian adat akan dikenakan dalam tiap perayaan hari besar. Nah, baju adat juga menampilkan atau memastikan peran seseorang dalam perayaan hari besar di tiap daerah, Kids. Baju adat memiliki fungsi sebagai penanda status sosial.
1. Identitas Tiap Tempat
Pakaian adat yang berbeda-beda ini adalah suatu jati diri tiap-tiap tempat. Sahabat-teman bisa mengenali kebudayaan suatu tempat melewati Baju Adat Wajo yang dikenakan.
Seperti baju dengan motif batik dan kebaya menjadi ciri khas dan label masyarakat Jawa. Meski kain ulos yang disampirkan atau disarungkan menjadi label masyarakat Batak.
2. Perayaan Hari Besar
Kecuali sebagai jati diri tiap-tiap tempat, baju adat ini juga banyak dipakai pada bermacam-macam acara kebudayaan. Setiap perayaan hari besar di setiap daerah akan menerapkan pakaian adat.
Baju Adat Wajo ini juga akan memastikan posisi atau peran seseorang dalam sebuah acara atau perayaan hari besar. Seperti ketika perayaan hari besar di Bali, semua perempuan akan menggunakan kebaya dengan selendang di pinggang.
3. Pernikahan
Baju Adat Wajo juga tak jarang diaplikasikan dalam perayaan acara pernikahan. Pada acara besar itu, pengantin laki-laki dan perempuan akan melingkarkan baju adat dengan beraneka dekorasinya.
Malah pada beberapa tempat, pasangan itu akan mengenakan penutup kepala yang khas dan unik. Seperi penganti perempuan suku Bugis yang memakai hiasan kepala dengan berat hingga 2,5 kg.Hiasan kepala itu bahkan penuh ukiran yang cantik.
4. Penanda Umur atau Status Sosial
Hingga kini di sebagian daerah pakaian adat mempunyai bermacam-macam fungsi untuk menandai umur atau status sosial. Seperti di Bali, ada sebagian pakaian adat yang tidak boleh dikenakan oleh perempuan atau laki-laki yang belum menikah. Atau di Yogyakarta, yakni beberapa pakaian adat yang hanya boleh dikenakan oleh sultan dan anggota kesultanan saja.
10 Pertanyaan dan Jawaban seputar Baju Adat Wajo
rumah adat wajo apa
Pertanyaan: rumah adat wajo apa
Jawaban:
Rumah adat wajo adalah rumah adat atakkae
#semogamembantu:)
Jawaban:
Rumah adat Wajo.
Penjelasan:
Rumah Adat Atakkae, Wajo
Perumahan adat Attakkae terletak di pinggiran Danau Lampulung, kelurahan Attakkae, Kecamatan tempe tiga kilometer sebelah timur Kota Sengkang. Kawasan rumah adat ini dibangun pada tahun 1995. Di dalam kawasan perumahan adat ini terkumpul rumah-rumah adat tradisional dari berbagai kecamatan di Kabupaten Wajo.
Dari keseluruhan rumah, ada satu rumah yang lebih besar dari yang lain. Rumah ini dijuluki istana Saoraja La Tenribali. Rumah adat ini terdapat tepat di sebelah Danau Lampulung. Yang menarik, rumah adat terbesar ini memiliki 101 buah tiang yang masing-masing memiliki berat 2 ton. Tiang-tiang tersebut terbuat dari kayu Ulin yang didatangkan khusus dari Kalimantan.
Masing-masing tiang memiliki garis tengah 0,45 meter dan tinggi dari tanah ke loteng 8,10 meter. Total ukuran Saoraja ini adalah panjang 42,20 meter, lebar 21 meter dan tinggi bubungan 15 meter. Saat ini, perumahan adat Attakkae digunakan sebagai tempat pelaksanaan pameran, semnar dan atraksi budaya permainan rakyat. Untuk memasuki perumahan ini cukup dengan membayar Rp.2000 saja.
sebutkan 5 adat wajo dalam bahasa bugis
Pertanyaan: sebutkan 5 adat wajo dalam bahasa bugis
Adat Istiadat Suku Bugis
Dalam budaya suku bugis terdapat tiga hal yang bisa memberikan gambaran tentang budaya orang bugis, yaitu konsep ade, siri na pesse dan simbolisme orang bugis adalah sarung sutra.
1. Konsep ade
Ade yang dalam bahasa Indonesia adalah adat istiadat. Bagi masyarakat bugis, ada empat jenis adat yaitu :
Ade maraja, yang dipakai dikalangan Raja atau para pemimpin.Ade puraonro, yaitu adat yang sudah dipakai sejak lama di masyarakat secara turun temurun,Ade assamaturukeng, peraturan yang ditentukan melalui kesepakatan.Ade abiasang, adat yang dipakai dari dulu sampai sekarang dan sudah diterapkan dalam masyarakat.
Menurut Lontara Bugis, terdapat lima prinsip dasar dari ade yaitu ade, bicara, rapang, wari, dan sara. Konsep ini lebih dikenal sebagai pangngadereng. Ade merupakan manifestasi sikap yang fleksibel terhadap berbagai jenis peraturan dalam masyarakat. Rapang lebih merujuk pada model tingkah laku yang baik yang hendaknya diikuti oleh masyarakat. Sedangkan wari adalah aturan mengenai keturunan dan hirarki masyarakat sara yaitu aturan hukum Islam. Siri memberikan prinsip yang tegas bagi tingkah laku orang bugis.
Menurut Pepatah orang bugis, hanya orang yang punya siri yang dianggap sebagai manusia.
Naia tau de’e sirina, de lainna olokolo’e. Siri’ e mitu tariaseng tau. Artinya Barang siapa yang tidak punya siri, maka dia bukanlah siapa-siapa, melainkan hanya seekor binatang.
Namun saat ini adat istiadat tersebut sudah tidak dilakukan lagi dikarenakan pengaruh budaya Islam yang masuk sejak tahun 1600-an
2. Konsep siri’
Makna “siri” dalam masyarakat bugis sangat begitu berarti sehingga ada sebuah pepatah bugis yang mengatakan “SIRI PARANRENG, NYAWA PA LAO”, yang artinya : “Apabila harga diri telah terkoyak, maka nyawa lah bayarannya”.Begitu tinggi makna dari siri ini hingga dalam masyarakat bugis, kehilangan harga diri seseorang hanya dapat dikembalikan dengan bayaran nyawa oleh si pihak lawan bahkan yang bersangkutan sekalipun.
Siri’ Na Pacce secara lafdzhiyah Siri’ berarti : Rasa Malu (harga diri), sedangkan Pacce atau dalam bahasa Bugis disebu Pesse yang berarti : Pedih/Pedas (Keras, Kokoh pendirian). Jadi Pacce berarti semacam kecerdasan emosional untuk turut merasakan kepedihan atau kesusahan individu lain dalam komunitas (solidaritas dan empati).
Kata Siri’, dalam bahasa Makassar atau Bugis, bermakna “malu”. Sedangkan Pacce (Bugis: Pesse) dapat berarti “tidak tega” atau “kasihan” atau “iba”. Struktur Siri’ dalam Budaya Bugis atau Makassar mempunyai empat kategori, yaitu :
Siri’ Ripakasiri’, Adalah Siri’ yang berhubungan dengan harga diri pribadi, serta harga diri atau harkat dan martabat keluarga. Siri’ jenis ini adalah sesuatu yang tabu dan pantang untuk dilanggar karena taruhannya adalah nyawa.Siri’ Mappakasiri’siri’, Siri’ jenis ini berhubungan dengan etos kerja. Dalam falsafah Bugis disebutkan, “Narekko degaga siri’mu, inrengko siri’.” Artinya, kalau Anda tidak punya malu maka pinjamlah kepada orang yang masih memiliki rasa malu (Siri’). Begitu pula sebaliknya, “Narekko engka siri’mu, aja’ mumapakasiri’-siri.” Artinya, kalau Anda punya malu maka jangan membuat malu (malu-maluin).Siri’ Tappela’ Siri (Bugis: Teddeng Siri’), Artinya rasa malu seseorang itu hilang “terusik” karena sesuatu hal. Misalnya, ketika seseorang memiliki utang dan telah berjanji untuk membayarnya maka si pihak yang berutang berusaha sekuat tenaga untuk menepati janjinya atau membayar utangnya sebagaimana waktu yang telah ditentukan (disepakati). Ketika sampai waktu yang telah ditentukan, jika si berutang ternyata tidak menepati janjinya, itu artinya dia telah mempermalukan dirinya sendiri.Siri’ Mate Siri’, Siri’ yang satu berhubungan dengan iman. Dalam pandangan orang Bugis/Makassar, orang yangmate siri’-nya adalah orang yang di dalam dirinya sudah tidak ada rasa malu (iman) sedikit pun. Orang seperti ini diapakan juga tidak akan pernah merasa malu, atau yang biasa disebut sebagai bangkai hidup yang hidup.
Guna melengkapi keempat struktur Siri’ tersebut maka Pacce atau Pesse menduduki satu tempat, sehingga membentuk suatu budaya (karakter) yang dikenal dengan sebutan Siri’ Na Pacce.
BAGAIMANA ADAT ISTIADAT ORANG WAJO SAAT MEMETIK HASIL BUMINYA
Pertanyaan: BAGAIMANA ADAT ISTIADAT ORANG WAJO SAAT MEMETIK HASIL BUMINYA
menari menunjukkan kesenangan
ciri khas / adat kesultanan islam wajo
Pertanyaan: ciri khas / adat kesultanan islam wajo
sultan islam wajo maaf kalo slh …,
Siapakah pahlawan wajo ?
Pertanyaan: Siapakah pahlawan wajo ?
La Maddukkelleng
maaf kalo salah!!!!
jawab lah pertanyaan berikut:1. Jelaskan sejarah berdirinya kabupaten wajo2. carilah
Pertanyaan: jawab lah pertanyaan berikut:
1. Jelaskan sejarah berdirinya kabupaten wajo
2. carilah kearifan lokal kabupaten wajo
a. rumah adat
b. makanan khas
c. tradisi
Jawaban:
1. Sejarah berdirinya Kerajaan Wajo dikatakan masih gelap karena terdapat beberapa versi cerita.
Di antara cerita tersebut ada yang menghubungkan kemunculannya dengan pendirian kampung Wajo oleh tiga anak raja dari kampung tetangga, yaitu Cinnotabi.
Kepala keluarga dari mereka kemudian menjadi raja di seluruh Wajo dengan gelar Batara Wajo.
Akan tetapi, Batara Wajo yang ketiga dipaksa untuk turun takhta dan dibunuh karena kelakuan buruknya.
Sejak saat itu, pengangkatan raja di Wajo tidak lagi turun-temurun, tetapi melalui pemilihan oleh Dewan Perwakilan menjadi Arung Matoa.
Maksud dari Arung Matoa di Kerajaan Wajo adalah raja utama atau raja yang dituakan.
Semoga Membantu : )
Semoga Membantu : )jangan lupa jadiin jawaban tercerdas ya
apa kesalahan kesalahan yg ada pada adat pernikahan suku bugis
Pertanyaan: apa kesalahan kesalahan yg ada pada adat pernikahan suku bugis wajo
Jawaban:
Tidak adanya tradisi Dui Menre
Penjelasan:
Pemberian Dui Menre adalah wajib yang diberi oleh pihak laki laki kepada perempuan yang nantinya akan digunakan sebagai biaya untuk melaksanakan pesta pernikahan dan memberi rasa hormat bagi keluarga pihak perempuan. Dui Menre merupakan syarat utama jika tidak ada Dui Menre tidak ada pernikahan dan juga dalam hukum islam hukumnya mubah karena islam tidak mengatur ketentuan Dui Menre itu sendiri.
#maafklosalah
Sebutkan nama kampung adat yang ada di kabupaten Wajo? plis
Pertanyaan: Sebutkan nama kampung adat yang ada di kabupaten Wajo? plis ada yang bisa!!
Jawaban:
Desa Wajo, Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo.
Jawaban:
desa wajo / kampung adat wajo
Penjelasan:
maaf kalo salah
Sejak penyerangan Kerajaan Gowa terhadap VOC disusul pada 1670 kerajaan
Pertanyaan: Sejak penyerangan Kerajaan Gowa terhadap VOC disusul pada 1670 kerajaan Wajo diserang oleh tentara Bone setelah itu kerajaan Wajo mengalami… *
a. Ibukota Kerajaan Wajo jatuh ditangan VOC
b. Kekuasaan Kerajaan Wajo jatuh ditangan Bone
c. Kerajaan Wajo dan Bone perang merebutkan wilayah
d. Kerajaan Gowa melindungi Kerjaan Wajo
e. Terjadi peperangan lebih dari 5 hari antara Kerajaan Wajo dan Bone
Jawaban:
E. terjadi peperangan lebih dri 5 hari antara kerajaan Wajo dan Bone
(maaf klo salah)
sebutin 5 adat wajo dalam bahasa bugis
Pertanyaan: sebutin 5 adat wajo dalam bahasa bugis
5 adat Jawa
sedekah bumi
ruwatan
sedekah pari
semoga bermanfaat
Tidak cuma jawaban dari soal mengenai Baju Adat Wajo, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti sebutkan 5 adat, rumah adat wajo, Sejak penyerangan Kerajaan, ciri khas /, dan Sebutkan nama kampung.