Melodi Kebhinekaan Dalam Rajutan Baju Adat Supiori

Melodi Kebhinekaan Dalam Rajutan Baju Adat Supiori. Di tepian timur Nusantara, terhamparlah sebuah pulau yang dijuluki Surga Kecil di Papua. Di sana, tersembunyi kekayaan budaya yang mengagumkan, salah satunya adalah Baju Adat Supiori. Seperti untaian benang-benang beraneka warna yang dipintal menjadi kain cantik, begitu pula keindahan ragam budaya daerah itu tercermin dalam setiap rajutan baju adatnya.

Dalam setiap jahitan dan hiasan baju adat ini, terpatri cerita luhur nenek moyang, simbol keberagaman, dan semangat gotong royong yang menjadikan Supiori begitu istimewa. Seperti tanah tempatnya berpijak, baju adat ini menggambarkan kisah keluhuran spiritualitas dan kearifan lokal yang telah mewarnai kehidupan masyarakatnya selama berabad-abad.

Warna-warna yang melebur dalam baju adat Supiori seperti sayembara keberagaman. Seperti pelangi yang menjulang di langit timur, baju adat ini hadir dengan warna-warna yang memukau; merah tanah yang mencerminkan semangat juang dan keberanian, biru langit yang mengartikulasikan ketenangan dan harmoni, kuning emas yang memancarkan kehangatan persaudaraan, hijau daun yang mengisyaratkan kesuburan alam, dan ungu yang menggambarkan keanggunan dan kemuliaan.

Perpaduan warna ini adalah cerminan dari masyarakat Supiori yang menyatu dalam keberagaman, di mana perbedaan bukanlah celah pemisah, tetapi hiasan indah dalam tatanan kehidupan yang serasi. Setiap helai kain yang dipintal dengan penuh teliti adalah simbol dari persatuan yang kokoh di tengah keanekaragaman yang membeda-bedakan.

Layaknya sungai yang mengalir deras dan membelah hutan belantara, motif-motif pada baju adat Supiori bercerita tentang perjalanan sejarah dan nilai-nilai kearifan lokal. Pola-pola yang rumit dan sarat makna menjadi saksi bisu dari lembaran sejarah panjang, mengajar generasi-generasi baru akan kebijaksanaan leluhur mereka.

Tak hanya indah dipandang mata, baju adat Supiori juga sarat dengan pesan moral yang melekat erat pada setiap jahitannya. Ia adalah simbol tangguhnya persatuan dan semangat gotong royong. Seperti benang yang terjalin apik membentuk kain, masyarakat Supiori saling berpadu dan bahu-membahu membangun daerahnya menuju masa depan yang gemilang.

Dalam setiap busana adat, terhanyutlah jiwa-jiwa yang terpanggil untuk memperkokoh kebhinekaan. Baju adat Supiori adalah lembaran cerita tentang kekayaan warisan nenek moyang yang harus dijaga, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi-generasi mendatang.

Selayaknya Bumi Cendrawasih yang tersembunyi keindahannya, begitu pula baju adat Supiori, sebuah permata yang tak ternilai harganya. Ia adalah karya seni yang menceritakan harmoni, keberagaman, dan persatuan dalam sebuah rajutan indah nan melodi kebhinekaan.

Artikel ini mengajak pembaca untuk merenungi makna mendalam yang terkandung dalam Baju Adat Supiori. Setiap baju adat, selain sebagai simbol identitas budaya, juga dapat dianggap sebagai cerminan dari kekayaan khasanah budaya dan semangat persatuan dalam masyarakatnya. Melalui metafora ini, diharapkan pembaca dapat lebih mengapresiasi dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan setempat.

Baju Adat Supiori – Daftar pakaian adat lengkap Indonesia mempunyai sebanyak 34 pakaian adat. Jumlah ini sesuai dengan jumlah provinsi Indonesia sebanyak 34. Dari puluhan jumlah provinsi tersebut tentunya tiap-tiap daearh terdiri dari banyak suku yang memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang tentu berbeda dengan tempat lainnya.

Mengutip buku tentang Baju Adat Supiori karya Abdurachman, dkk (1995), baju adat tradisional daerah yaitu salah satu faktor kebudayaan daerah. Unsur kebudayaan tersebut mempunyai fungsi yang cocok dengan pesan-pesan poin adat istiadat yang ada di dalamnya. Selain itu, berhubungan secara lantas dengan aspek-aspek lain seperti aspek sosial, aspek ekonomi, aspek keamanan, hingga aspek politik.

Apa yang Dimaksud dengan Pakaian Adat?

Indonesia terdiri dari keberagaman tradisi dan adat-istiadatnya di beberapa daerah seperti Baju Adat Supiori masih dipertahankan secara turun temurun. Berbeda adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta baju adatnya.

Apa yang dimaksud dengan baju adat tiap tempat di Indonesi?. Tiap-tiap wilayah di Indonesia memiliki adat-istiadat yang berbeda-beda tergantung dengan perilaku dari tradisi sehari-hari masyarakatnya.

Baju Adat Supiori, baju adat papua baju adat irian jaya baju papua hub hp whatsapp papua fair

Indonesia terdiri dari keberagaman kebiasaan dan adat-istiadatnya di sebagian tempat (Baju Adat Supiori) masih dipertahankan secara turun temurun. Berbeda adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta pakaian adatnya.

Apa yang dimaksud baju adat merupakan pakaian dibuat sebagai simbol untuk mengekspresikan label dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Ini juga yakni pakaian khas yang menjadi pembeda antardaerah.

Apa yang Dimaksud dengan Baju Adat Supiori?

Bukan cuma di Indonesia, setiap negara di segala dunia juga memiliki Baju Adat Supiori masing-masing mewakili kelompok masyarakat mereka. Sebab pakaian adat adalah baju yang dijadikan dengan ciri dan karakteristik khas dari masyarakat tempat tersebut.

Tiap Baju Adat Supiori umumnya terdiri dari sebagian komponen lengkap dari kepala hingga kaki. Berikut ini merupakan bagian komponen lazimnya ada pada baju adatnya.

1. Atasan

Atasan ialah komponen inti yang selalu ada, pembuatannya layak sama kebudayaan ada pada masyarakat. Seperti contohnya baju seba panjang, pakaian kurung, kebaya atau juga jas. Lazimnya atasan ini juga dihiasi sama motif sesuai dengan khas daerahnya.

2. Bawahan

Bawahan merupakan pasangan dari atasan yang juga yaitu komponen penting. Modelnya juga bisa bervariasi, seumpama ada busana pria menerapkan celana panjang lalu dibalut dengan batik selutut.

3. Tutup kepala

Komponen selanjutnya yaitu penutup kepala, umpamanya mahkota, ikat kepala, blangkon, udheng, songkok dan lainnya. Antara pria dan wanita pastinya mempunyai perbedaan.

4. Kain Selempang

Aksesoris atau komplemen berikutnya merupakan kain selempang, kain ini berupa seledang yang panjang lazimnya diletakan pada sisi bahu baik pria atau wanita. Bahan kain itu biasanya terbuat dari batik, ulos, songket dan lainnya.

5. Ikat Pinggang

Setiap tempat memiliki khasnya masing-masing, wujudnya juga dapat berbeda-beda. Tetapi tujuan adanya ikat pinggang umumnya sebagai penahan bawahan. Ada berbahan kulit binatang, kain songket sampai logam mulia seperti emas.

6. Perhiasan dan Alas kaki

Perhiasan biasanya dijumpai pada pakaian khas wanita ialah gelang, kaling, cincin dan juga anting. Meskipun alas kaki menjadi bagian pelengkap komponen bawah, modelnya beraneka disesuai dengan adat-istiadat yang berlaku.

Baca Juga:  Ciri Khas Suku Ende

Contoh Baju Adat Supiori

desain baju indonesia desain baju spg counter sony mobile communication desainer muda 1000 x 563 · jpeg desain baju indonesia desain baju spg counter sony mobile communication desainer muda from rokokgepee110007aorefgmxmw.blogspot.com
baju adat suku sasak lambang kasih sayang tak lekang oleh zaman 608 x 608 · jpeg baju adat suku sasak lambang kasih sayang tak lekang oleh zaman from travelingyuk.com

keunikan baju adat bugis pernikahan budayanesia 800 x 534 · jpeg keunikan baju adat bugis pernikahan budayanesia from budayanesia.com
baju adat papua baju adat irian jaya baju papua hub hp whatsapp papua fair 554 x 554 · jpeg baju adat papua baju adat irian jaya baju papua hub hp whatsapp papua fair from www.pinterest.com

sewa baju adat dewasa cileungsi sewa baju adat jas murah 854 x 1067 · jpeg sewa baju adat dewasa cileungsi sewa baju adat jas murah from salonulfa.blogspot.com
keunikan baju adat jogja ragamnya budayanesia 900 x 900 · jpeg keunikan baju adat jogja ragamnya budayanesia from budayanesia.com

populer pakaian adat banyuwangi baju dinas 1024 x 683 · jpeg populer pakaian adat banyuwangi baju dinas from kaosanakk.blogspot.com
baju daerah indonesia bajuku 930 x 768 · jpeg baju daerah indonesia bajuku from jubajubaru.blogspot.com

pakaian adat populer indonesia bisnis ukm kreatif 632 x 420 · jpeg pakaian adat populer indonesia bisnis ukm kreatif from ukmkreatif.com
baju adat karnaval baju adat betawi 427 x 640 · jpeg baju adat karnaval baju adat betawi from jualbajuadat.blogspot.com

mengenal aneka macam baju adat sumatera budayanesia 683 x 1024 · jpeg mengenal aneka macam baju adat sumatera budayanesia from budayanesia.com
macam macam pakaian adat beserta daerahnya baju adat tradisional 183 x 323 · jpeg macam macam pakaian adat beserta daerahnya baju adat tradisional from bajuadatradisional.blogspot.com

ide gambar baju adatriau 509 x 267 · jpeg ide gambar baju adatriau from desainbajubatikterbaruwanita.blogspot.com
sanggar nusantara dot jakarta sewa baju lampung sewa baju daerah adat lampung 640 x 427 · jpeg sanggar nusantara dot jakarta sewa baju lampung sewa baju daerah adat lampung from sanggarnusantaradotcom.blogspot.com

persewaan baju adat daerah solo 832 x 624 · jpeg persewaan baju adat daerah solo from persewaanbajuadatdisolo.blogspot.com
sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat kalimantan barat paket rias melayu 1080 x 718 · jpeg sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat kalimantan barat paket rias melayu from sanggarnusantaradotcom.blogspot.com

ismu galakan pemakain baju adat kutai suara kutim terdepan akurat 650 x 370 · jpeg ismu galakan pemakain baju adat kutai suara kutim terdepan akurat from www.suarakutim.com

Menjaga kelestarian adat-istiadat suatu tempat yakni tanggung jawab semua masyarakat. Salah satu bentuk melestarikannya yakni memahami apa yang dimaksud dengan baju adat serta komponen.

Fungsi Baju Adat

Salah satu fungsi pakaian adat yaitu untuk memeringati perayaan hari besar. Baju adat akan dikenakan dalam tiap perayaan hari besar. Nah, pakaian adat juga menampakkan atau memutuskan peran seseorang dalam perayaan hari besar di tiap tempat, Kids. Pakaian adat memiliki fungsi sebagai tanda status sosial.

1. Ciri Setiap Daerah

Pakaian adat yang berbeda-beda ini yakni suatu ciri setiap daerah. Sahabat-teman dapat mengenali kebudayaan suatu daerah lewat Baju Adat Supiori yang dikenakan.

Seperti baju dengan motif batik dan kebaya menjadi ciri khas dan identitas masyarakat Jawa. Padahal kain ulos yang disampirkan atau disarungkan menjadi jati diri masyarakat Batak.

2. Perayaan Hari Besar

Kecuali sebagai label tiap daerah, baju adat ini juga banyak diterapkan pada berjenis-jenis acara kebudayaan. Setiap perayaan hari besar di tiap-tiap daerah akan mengaplikasikan baju adat.

Baju Adat Supiori ini juga akan mempertimbangkan posisi atau peran seseorang dalam sebuah acara atau perayaan hari besar. Seperti dikala perayaan hari besar di Bali, segala perempuan akan memasang kebaya dengan selendang di pinggang.

3. Pernikahan

Baju Adat Supiori juga kerap kali digunakan dalam perayaan acara pernikahan. Pada acara besar itu, pengantin laki-laki dan perempuan akan melingkarkan baju adat dengan beraneka dekorasinya.

Malahan pada beberapa daerah, pasangan itu akan mengenakan penutup kepala yang khas dan unik. Seperi penganti perempuan suku Bugis yang mengenakan hiasan kepala dengan berat sampai 2,5 kg.Hiasan kepala itu malahan penuh ukiran yang cantik.

4. Penanda Usia atau Status Sosial

Hingga sekarang di sebagian daerah pakaian adat memiliki berbagai fungsi untuk menandai usia atau status sosial. Seperti di Bali, ada beberapa pakaian adat yang tidak boleh dikenakan oleh perempuan atau laki-laki yang tidak menikah. Atau di Yogyakarta, yaitu beberapa baju adat yang hanya boleh dikenakan oleh sultan dan member kesultanan saja.

5 Pertanyaan dan Jawaban tentang Baju Adat Supiori

Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di

Pertanyaan: Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di delapan Kabupaten. Upaya itu bertujuan mengurangi tingginya ketergantungan masyarakat Papua pada beras yang mencapai 200.000 ton per tahun. Ubi jalar berpotensi besar untuk menjadi salah satu makanan pengganti beras pada tahun 2013. Produksi ubi jalar di Papua sebesar 405.527 ton, sedangkan konsumsi hanya 300.000 ton. Karena itu, kami yakin ubi jalar bisa mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras. Kepala seksi umbi-umbian dan sagu Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Pemprov Papua, Hendrikus Kawer di Jayapura, Papua. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, delapan Kabupaten yang mendapat dana bantuan itu adalah Tolikara, Puncak Jaya, Intan Jaya, Jayawijaya, Merauke, Nabire, Mimika, dan Keerom. Terdapat sekitar 40 kelompok tani yang berada di 8 wilayah itu Total luas areal lahan ubi jalar di 8 wilayah itu mencapai 775 hektar. Tujuh Kabupaten masing-masing seluas 100 hektar dengan bantuan Rp. 357 juta per Kabupaten. Hanya Tolikara seluas 75 hektar, sehingga mendapat bantuan Rp. 267 juta. Bantuan khususkan untuk penyediaan sarana produksi, berupa pupuk organik dan anorganik. Bantuan lain adalah peralatan bagi 5 Kabupaten lainnya yang berpotensi sebagai sentra produksi ubi jalar, yakni Yahukimo, Deiyai, Pegunungan Bintang, Mappi, dan Boven Digoel. Luas lahan 5 Kabupaten itu 200 hektar. Untuk pengelolaan lahan 1 hektar lahan ubi jalar diberikan bantuan dana Rp. 1 juta, ujarnya. Terkait pengembangan sagu, Henrikus mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim melakukan pemetaan ke Kabupaten Jayapura dan Supiori pada Oktober. Kami belum memiliki data valid tentang produksi sagu di Papua. Karena itu, pemetaan sangat penting untuk melihat seberapa besar potensi pengembangan sagu sebagai pengganti beras di sejumlah daerah, kata Henricus. Berdasarkan hasil sensus pertanian tahun 2013 luas lahan ubi jalar terus alami penurunan selama 3 tahun terakhir. Saat ini luas lahan ubi jalar adalah 30.980 hektar, padahal tahun 2011 masih 34.414 hektar. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Didik Koesbianto, menyatakan pemerintah daerah harus lebih serius lagi mengembangkan ubi jalar untuk mengubah pola perilaku dan membangkitkan kesadaran masyarakat yang sering mengkonsumsi beras. Berdasarkan pantauan kami belum ada pelaku usaha agribisnis untuk memasarkan hasil produksi ubi jalar yang begitu besar hanya dijual di pasar-pasar tradisional dan menjadi makanan ternak, tutur Didik. Ide pokok bacaan di atas yang tepat adalah……

Baca Juga:  Ciri Khas Suku Bawean

Jawaban:

pemerintah provinsi Papua mengembangkan

sebagai salah satu makanan pokok di delapan

kabupaten

Penjelasan:

maaf kalau salah

Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di

Pertanyaan: Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di delapan Kabupaten. Upaya itu bertujuan mengurangi tingginya ketergantungan masyarakat Papua pada beras yang mencapai 200.000 ton per tahun. Ubi jalar berpotensi besar untuk menjadi salah satu makanan pengganti beras pada tahun 2013. Produksi ubi jalar di Papua sebesar 405.527 ton, sedangkan konsumsi hanya 300.000 ton. Karena itu, kami yakin ubi jalar bisa mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras. Kepala seksi umbi-umbian dan sagu Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Pemprov Papua, Hendrikus Kawer di Jayapura, Papua. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, delapan Kabupaten yang mendapat dana bantuan itu adalah Tolikara, Puncak Jaya, Intan Jaya, Jayawijaya, Merauke, Nabire, Mimika, dan Keerom. Terdapat sekitar 40 kelompok tani yang berada di 8 wilayah itu Total luas areal lahan ubi jalar di 8 wilayah itu mencapai 775 hektar. Tujuh Kabupaten masing-masing seluas 100 hektar dengan bantuan Rp. 357 juta per Kabupaten. Hanya Tolikara seluas 75 hektar, sehingga mendapat bantuan Rp. 267 juta. Bantuan khususkan untuk penyediaan sarana produksi, berupa pupuk organik dan anorganik. Bantuan lain adalah peralatan bagi 5 Kabupaten lainnya yang berpotensi sebagai sentra produksi ubi jalar, yakni Yahukimo, Deiyai, Pegunungan Bintang, Mappi, dan Boven Digoel. Luas lahan 5 Kabupaten itu 200 hektar. Untuk pengelolaan lahan 1 hektar lahan ubi jalar diberikan bantuan dana Rp. 1 juta, ujarnya. Terkait pengembangan sagu, Henrikus mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim melakukan pemetaan ke Kabupaten Jayapura dan Supiori pada Oktober. Kami belum memiliki data valid tentang produksi sagu di Papua. Karena itu, pemetaan sangat penting untuk melihat seberapa besar potensi pengembangan sagu sebagai pengganti beras di sejumlah daerah, kata Henricus. Berdasarkan hasil sensus pertanian tahun 2013 luas lahan ubi jalar terus alami penurunan selama 3 tahun terakhir. Saat ini luas lahan ubi jalar adalah 30.980 hektar, padahal tahun 2011 masih 34.414 hektar. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Didik Koesbianto, menyatakan pemerintah daerah harus lebih serius lagi mengembangkan ubi jalar untuk mengubah pola perilaku dan membangkitkan kesadaran masyarakat yang sering mengkonsumsi beras. Berdasarkan pantauan kami belum ada pelaku usaha agribisnis untuk memasarkan hasil produksi ubi jalar yang begitu besar hanya dijual di pasar-pasar tradisional dan menjadi makanan ternak, tutur Didik. Yang bukan termasuk fakta pada bacaan di atas adalah…. A) Luas lahan ubi jalar sebesar 34.414 hektar pada tahun 2011; B) Belum ada data produksi sagu di Papua yang valid; C) 40 petani berada di delapan Kabupaten yang mendapat dana produksi; D) Pemerintah harus lebih serius lagi mengembangkan ubi jalar, saran dari Kepala BPS Prov. Papua; E) Pemerintah Papua mengembangkan ubi jalar sebagai salah satu makanan pokok di delapan Kabupaten.

Jawaban:

B) belum ada data produksi sagu di Papua yang valid

Penjelasan:

Jawaban A,C,D,E termasuk fakta bacaan dan jawaban B tidak termasuk fakta bacaan.

Semoga membantu ^o^

Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di

Pertanyaan: Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di delapan Kabupaten. Upaya itu bertujuan mengurangi tingginya ketergantungan masyarakat Papua pada beras yang mencapai 200.000 ton per tahun. Ubi jalar berpotensi besar untuk menjadi salah satu makanan pengganti beras pada tahun 2013. Produksi ubi jalar di Papua sebesar 405.527 ton, sedangkan konsumsi hanya 300.000 ton. Karena itu, kami yakin ubi jalar bisa mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras. Kepala seksi umbi-umbian dan sagu Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Pemprov Papua, Hendrikus Kawer di Jayapura, Papua. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, delapan Kabupaten yang mendapat dana bantuan itu adalah Tolikara, Puncak Jaya, Intan Jaya, Jayawijaya, Merauke, Nabire, Mimika, dan Keerom. Terdapat sekitar 40 kelompok tani yang berada di 8 wilayah itu Total luas areal lahan ubi jalar di 8 wilayah itu mencapai 775 hektar. Tujuh Kabupaten masing-masing seluas 100 hektar dengan bantuan Rp. 357 juta per Kabupaten. Hanya Tolikara seluas 75 hektar, sehingga mendapat bantuan Rp. 267 juta. Bantuan khususkan untuk penyediaan sarana produksi, berupa pupuk organik dan anorganik. Bantuan lain adalah peralatan bagi 5 Kabupaten lainnya yang berpotensi sebagai sentra produksi ubi jalar, yakni Yahukimo, Deiyai, Pegunungan Bintang, Mappi, dan Boven Digoel. Luas lahan 5 Kabupaten itu 200 hektar. Untuk pengelolaan lahan 1 hektar lahan ubi jalar diberikan bantuan dana Rp. 1 juta, ujarnya. Terkait pengembangan sagu, Henrikus mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim melakukan pemetaan ke Kabupaten Jayapura dan Supiori pada Oktober. Kami belum memiliki data valid tentang produksi sagu di Papua. Karena itu, pemetaan sangat penting untuk melihat seberapa besar potensi pengembangan sagu sebagai pengganti beras di sejumlah daerah, kata Henricus. Berdasarkan hasil sensus pertanian tahun 2013 luas lahan ubi jalar terus alami penurunan selama 3 tahun terakhir. Saat ini luas lahan ubi jalar adalah 30.980 hektar, padahal tahun 2011 masih 34.414 hektar. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Didik Koesbianto, menyatakan pemerintah daerah harus lebih serius lagi mengembangkan ubi jalar untuk mengubah pola perilaku dan membangkitkan kesadaran masyarakat yang sering mengkonsumsi beras. Berdasarkan pantauan kami belum ada pelaku usaha agribisnis untuk memasarkan hasil produksi ubi jalar yang begitu besar hanya dijual di pasar-pasar tradisional dan menjadi makanan ternak, tutur Didik. Hal yang dapat disimpulkan dari bacaan di atas adalah……

Baca Juga:  Ciri Khas Suku Ende

Jawaban:

Pemerintah provinsi papua berusaha mengembangkan ubi jalar yang bertujuan untuk mengurangi tingginya ketergantungan warga papua pada beras.

Penjelasan:

Semoga membantu....

Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di

Pertanyaan: Pemerintah provinsi Papua mengembangkan sebagai salah satu makanan pokok di delapan Kabupaten. Upaya itu bertujuan mengurangi tingginya ketergantungan masyarakat Papua pada beras yang mencapai 200.000 ton per tahun. Ubi jalar berpotensi besar untuk menjadi salah satu makanan pengganti beras pada tahun 2013. Produksi ubi jalar di Papua sebesar 405.527 ton, sedangkan konsumsi hanya 300.000 ton. Karena itu, kami yakin ubi jalar bisa mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras. Kepala seksi umbi-umbian dan sagu Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Pemprov Papua, Hendrikus Kawer di Jayapura, Papua. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, delapan Kabupaten yang mendapat dana bantuan itu adalah Tolikara, Puncak Jaya, Intan Jaya, Jayawijaya, Merauke, Nabire, Mimika, dan Keerom. Terdapat sekitar 40 kelompok tani yang berada di 8 wilayah itu Total luas areal lahan ubi jalar di 8 wilayah itu mencapai 775 hektar. Tujuh Kabupaten masing-masing seluas 100 hektar dengan bantuan Rp. 357 juta per Kabupaten. Hanya Tolikara seluas 75 hektar, sehingga mendapat bantuan Rp. 267 juta. Bantuan khususkan untuk penyediaan sarana produksi, berupa pupuk organik dan anorganik. Bantuan lain adalah peralatan bagi 5 Kabupaten lainnya yang berpotensi sebagai sentra produksi ubi jalar, yakni Yahukimo, Deiyai, Pegunungan Bintang, Mappi, dan Boven Digoel. Luas lahan 5 Kabupaten itu 200 hektar. Untuk pengelolaan lahan 1 hektar lahan ubi jalar diberikan bantuan dana Rp. 1 juta, ujarnya. Terkait pengembangan sagu, Henrikus mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim melakukan pemetaan ke Kabupaten Jayapura dan Supiori pada Oktober. Kami belum memiliki data valid tentang produksi sagu di Papua. Karena itu, pemetaan sangat penting untuk melihat seberapa besar potensi pengembangan sagu sebagai pengganti beras di sejumlah daerah, kata Henricus. Berdasarkan hasil sensus pertanian tahun 2013 luas lahan ubi jalar terus alami penurunan selama 3 tahun terakhir. Saat ini luas lahan ubi jalar adalah 30.980 hektar, padahal tahun 2011 masih 34.414 hektar. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Didik Koesbianto, menyatakan pemerintah daerah harus lebih serius lagi mengembangkan ubi jalar untuk mengubah pola perilaku dan membangkitkan kesadaran masyarakat yang sering mengkonsumsi beras. Berdasarkan pantauan kami belum ada pelaku usaha agribisnis untuk memasarkan hasil produksi ubi jalar yang begitu besar hanya dijual di pasar-pasar tradisional dan menjadi makanan ternak, tutur Didik. Istilah Holtikultura pada bacaaan di atas sama artinya dengan…..

Jawaban:

Jayaura – Pemerintah Provinsi Papua tengah mengembangkan produksi ubi jalar sebagai salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di delapan kabupaten yang ada di daerah itu.

“Upaya itu bertujuan untuk mengurangi tingginya ketergantungan masyarakat kita terhadap konsumsi beras. Saat ini rata-rata konsumsi beras di provinsi ini mencapai 200.000 ton per tahun,” kata Kepala Seksi Umbi-Umbian dan Sagu Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Papua, Hendrikus Kawer di Jayapura, Minggu (21/9).

Delapan kabupaten tersebut meliputi Tolikara, Puncak Jaya, Intan Jaya, Jayawijaya, Merauke, Nabire, Mimika, dan Keerom. “Ada sekitar 40 kelompok tani yang sudah dibentuk di delapan wilayah itu untuk mengembangkan ubi jalar,” ujarnya.

Hendrikus mengatakan, total luas area lahan ubi jalar di delapan daerah itu mencapai 775 hektare. Tujuh kabupaten masing-masing seluas 100 hektar, sedangkan Kabupaten Tolikara hanya seluas 75 hektare.

Menurut dia, kedelapan kabupaten itu mendapat dana bantuan sosial untuk pengembangan ubi jalar. Setiap kabupatan yang areal budi dayanya seluas 100 hektare mendapatkan bantuan sebesar Rp 357 juta.

Sementara Tolikara, kata dia, mendapatkan bantuan senilai Rp 267 juta. Bantuan anggaran yang diberikan jumlahnya tidak sama karena disesuiakan dengan luas lahan yang digunakan.

“Ubi jalar berpotensi besar untuk menjadi salah satu makanan pengganti beras. Dengan demikian pengembangannya harus rutin dilakukan secara berkala,” ujarnya.

Dia mengatakan, pada tahun 2013, produksi ubi jalar di Papua mencapai surplus dengan total sebanyak 405.527 ton. Sementara konsumsi masyarakat Papua terhadap ubi jalar hanya 300.000 ton.

“Karena itu, kami sangat yakin ubi jalar bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras. Selain itu, ubi jalar adalah salah satu makanan pokok warga Papua maka harus dipertahankan,” ujarnya.

Berdasarkan hasil sensus pertanian Tahun 2013, luas lahan ubi jalar terus mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Saat ini, luas lahan ubi jalar lebih dari 30 hektare. Padahal, luas lahan penanaman ubi jalar mencapai 34 hektare lebih pada 2011.

maaf kalo salah

#stayathome :]

Arti Hortikultura yaitu budidaya tanaman kebun.kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya di budidaya di kebun.istilah holtikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan

#Stay at Home:]

Tentukan nilai kebenaran kalimat berikut:1.Hasil Kali dari 3 dan 9

Pertanyaan: Tentukan nilai kebenaran kalimat berikut:
1.Hasil Kali dari 3 dan 9 adalah21
2.arti dari 3×4 adalah 3+3+3+3
3.hasil Bagi -63 dan 7 adalah 9

Soal berikutnya

1.tentukan manakah pernyataan di bawah ini yang bernilai benar dan mana pernyataan bernilai salah.
A.Pemain Bola voli dalam satu tim adalah 6.
B.Kecamatan Di swandiwe terletak di kabupaten Supiori.
C.7 Bukan bilangan prima.
D.-35 dibagi 5 hasilnya 7
E.Yobdi merupakan salah satu kampung di biak Utara kabupaten Biak Numfor.
F.Olin Aulia Sandra merupakan siswi Daring 7.1

Pake cara ya

Kalau ada yang jawab nanti saya kasih jawaban terbaik…

Saya besok mau kumpul tugas matematika ini….

Mohon bantuannya ya

Terima Kasih​

Jawaban:

1. Salah

2. Benar

3. Salah

A. Benar

B. Salah

C. Salah

D. Salah

E. Benar

F. tidak tau karna tidak Ada datanya, apakah sesuai? kalau sesuai namanya berarti benar.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

1. hasil Kali 3 dan 9 adalah 27

2. Hasil Kali 3×4 adalah 3+3+3+= 12

3. Hasil bagi -63 dan 7 adalah -9

A. Satu tim bola voli beranggotakan 6 orang

B. Kecamatan swandiwe ada di kabupaten Biak Numfor

C. 7 termasuk bilangan prima, bilangan prima yaitu 2, 3, 5, 7, 11, dst

D. -35 dibagi 7 hasilnya adalah -5

E. Kampung Yobdi adalah Salah satu kampung yang terletak di Biak Utara, kabupaten Biak Numfor

===semoga membantu, jangan lupa jadikan jawaban terbaik dan follow biar bisa jawab pertanyaan kamu yang lain===

Tidak cuma jawaban dari soal mengenai Baju Adat Supiori, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti Pemerintah provinsi Papua, Pemerintah provinsi Papua, Pemerintah provinsi Papua, Tentukan nilai kebenaran, dan Pemerintah provinsi Papua.

Check Also

Ciri Khas Suku Sakai

Ciri Khas Suku Sakai – Kedalaman warisan budaya setempat etnis-etnis di Indonesia menampilkan sejuta pesona …