Baju Adat Bondowoso: Pesona dan Keanggunan Budaya Jawa Timur

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan salah satu contoh menakjubkan adalah Baju Adat Bondowoso dari Jawa Timur. Baju adat ini adalah cerminan dari keanggunan dan keindahan tradisi masyarakat Bondowoso, sebuah kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa.

Baju Adat Bondowoso: Asa dan Aksara Sejarah

Baju Adat Bondowoso memiliki ciri khas yang membedakannya dari pakaian adat daerah lain di Indonesia. Baju adat ini mencerminkan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Arab yang ada di wilayah Bondowoso. Sebagai bagian dari identitas lokal, pakaian adat ini menjadi wujud dari asa dan aksara sejarah masyarakat Bondowoso.

Unsur-unsur Utama Baju Adat Bondowoso

  1. Blangkon: Blangkon adalah bagian atas dari Baju Adat Bondowoso. Blangkon adalah sejenis ikat kepala khas Jawa yang melambangkan kesopanan dan martabat. Blangkon pada Baju Adat Bondowoso umumnya berwarna hitam atau putih, dan terkadang dihiasi dengan motif yang indah.
  2. Baju Koko: Baju Koko adalah baju panjang berlengan panjang yang dikenakan sebagai bagian atas Baju Adat Bondowoso. Baju ini sering kali memiliki warna yang cerah, seperti hijau, kuning, atau merah. Bagian leher dan dada baju koko biasanya dihiasi dengan sulaman yang rumit.
  3. Jarik: Jarik adalah kain panjang yang digunakan sebagai sarung atau kain bawahan untuk Baju Adat Bondowoso. Kain jarik ini memiliki corak yang khas dan mencolok, seringkali dengan warna-warna cerah yang menarik.
  4. Sarung: Selain jarik, Baju Adat Bondowoso juga dilengkapi dengan sarung yang digunakan sebagai kain bawahan. Sarung ini juga memiliki corak dan warna yang mencolok, dan merupakan aksesoris penting dalam penampilan keseluruhan.
  5. Sepatu: Untuk melengkapi penampilan, biasanya dipakai sepatu tradisional seperti “kere” atau “blorong” yang terbuat dari kulit dengan motif yang khas.

Pesona dan Makna Simbolis Baju Adat Bondowoso

Baju Adat Bondowoso tidak hanya menggambarkan keindahan dan pesona dalam tampilan fisik, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam bagi masyarakatnya. Baju adat ini menjadi representasi dari kebanggaan masyarakat Bondowoso terhadap budaya dan warisan leluhur mereka. Selain itu, Baju Adat Bondowoso juga melambangkan kesopanan, kehormatan, dan martabat yang tinggi, serta menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan di antara masyarakatnya.

Pelestarian Warisan Budaya

Dalam era modern ini, pelestarian dan pengembangan Baju Adat Bondowoso menjadi tantangan yang harus dihadapi. Upaya-upaya untuk melestarikan warisan budaya ini sangatlah penting agar generasi muda tetap mengenal dan mencintai budaya tradisional mereka. Festival budaya, pameran, dan pengenalan kepada generasi muda tentang Baju Adat Bondowoso dapat menjadi langkah untuk melestarikan dan menghargai kekayaan budaya lokal.

Kesimpulan

Baju Adat Bondowoso adalah perwujudan dari keanggunan dan keindahan budaya Jawa Timur. Pakaian adat ini menjadi lambang identitas dan kebanggaan masyarakat Bondowoso, serta melambangkan nilai-nilai luhur dari sejarah dan tradisi leluhur mereka. Dengan upaya pelestarian yang sungguh-sungguh, kita dapat memastikan bahwa Baju Adat Bondowoso akan terus menjadi bagian yang hidup dari warisan budaya Nusantara yang patut kita lestarikan dan banggakan.

Pertanyaan beserta jawabannya tentang Baju Adat Bondowoso

Pertanyaan: Apa itu Baju Adat Bondowoso?

Jawaban: Baju Adat Bondowoso adalah pakaian tradisional yang berasal dari daerah Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Baju adat ini merupakan simbol keanggunan dan keindahan budaya Jawa Timur yang mencerminkan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Arab.


Pertanyaan: Bagaimana tampilan dari Baju Adat Bondowoso?

Jawaban: Baju Adat Bondowoso terdiri dari beberapa unsur utama, seperti blangkon (ikat kepala), baju koko (baju panjang berlengan panjang), jarik (kain panjang), sarung, dan sepatu tradisional seperti “kere” atau “blorong”. Baju koko biasanya berwarna cerah dengan hiasan sulaman yang rumit, sedangkan jarik dan sarung memiliki corak yang mencolok.


Pertanyaan: Apa makna simbolis dari Baju Adat Bondowoso?

Jawaban: Baju Adat Bondowoso memiliki makna simbolis yang dalam. Selain menjadi representasi dari kebanggaan masyarakat Bondowoso terhadap budaya dan leluhur mereka, baju adat ini juga melambangkan kesopanan, kehormatan, dan martabat yang tinggi. Selain itu, Baju Adat Bondowoso juga mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan di antara masyarakatnya.


Pertanyaan: Bagaimana peran Baju Adat Bondowoso dalam budaya dan identitas masyarakat lokal?

Jawaban: Baju Adat Bondowoso memainkan peran yang sangat penting dalam budaya dan identitas masyarakat lokal. Baju adat ini menjadi salah satu simbol identitas masyarakat Bondowoso dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan, upacara adat, dan acara budaya lainnya. Melalui Baju Adat Bondowoso, nilai-nilai kearifan lokal dan warisan budaya leluhur terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

Baca Juga:  Ciri Khas Suku Ende

Pertanyaan: Bagaimana upaya pelestarian Baju Adat Bondowoso dilakukan di era modern ini?

Jawaban: Upaya pelestarian Baju Adat Bondowoso dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengadakan festival budaya, pameran, dan acara kebudayaan untuk memperkenalkan baju adat ini kepada masyarakat dan generasi muda. Selain itu, pengenalan Baju Adat Bondowoso dalam lingkungan pendidikan dan keluarga juga menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan dilestarikan.

Baju Adat Bondowoso – Daftar baju adat lengkap Indonesia memiliki sebanyak tiga puluh empat pakaian adat. Jumlah ini sesuai dengan jumlah provinsi Indonesia sebanyak tiga puluh empat. Dari puluhan jumlah provinsi tersebut tentunya setiap daearh terdiri dari banyak suku yang mempunyai adat istiadat dan kebudayaan yang tentu berbeda dengan tempat lainnya.

Mengutip buku tentang Baju Adat Bondowoso karya Abdurachman, dkk (1995), baju adat tradisional daerah ialah salah satu faktor kebudayaan tempat. Unsur kebudayaan tersebut memiliki fungsi yang sesuai dengan pesan-pesan poin kebiasaan yang ada di dalamnya. Kecuali itu, berhubungan secara langsung dengan aspek-aspek lain seperti aspek sosial, aspek ekonomi, aspek keamanan, sampai aspek politik.

Apa yang Dimaksud dengan Baju Adat Bondowoso?

Indonesia terdiri dari keberagaman adat istiadat dan adat-istiadatnya di sebagian tempat seperti Baju Adat Bondowoso masih dipertahankan secara turun temurun. Setiap adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta baju adatnya.

Apa yang dimaksud dengan pakaian adat tiap-tiap daerah di Indonesi?. Tiap-tiap wilayah di Indonesia mempunyai adat-istiadat yang berbeda-beda tergantung dengan perilaku dari adat istiadat sehari-hari masyarakatnya.

Baju Adat Bondowoso, pro kontra pakaian adat baduy hitam jokowi diduga melambangkan kekotoran dosa isu bogor

Indonesia terdiri dari keberagaman kebiasaan dan adat-istiadatnya di sebagian daerah (Baju Adat Bondowoso) masih dipertahankan secara turun temurun. Berbeda adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta baju adatnya.

Apa yang dimaksud pakaian adat ialah pakaian dijadikan sebagai simbol untuk mengekspresikan ciri dari suatu kategori masyarakat tertentu. Ini juga merupakan baju khas yang menjadi pembeda antardaerah.

Apa yang Dimaksud dengan Baju Adat Bondowoso?

Bukan hanya di Indonesia, tiap negara di semua dunia juga memiliki Baju Adat Bondowoso masing-masing mewakili golongan masyarakat mereka. Karena pakaian adat adalah baju yang dijadikan dengan ciri dan karakteristik khas dari masyarakat tempat tersebut.

Setiap Baju Adat Bondowoso lazimnya terdiri dari sebagian komponen komplit dari kepala hingga kaki. Berikut ini merupakan komponen bagian umumnya ada pada baju adatnya.

1. Atasan

Atasan adalah bagian inti yang senantiasa ada, pembuatannya layak sama kebudayaan ada pada masyarakat. Seperti seumpama pakaian seba panjang, pakaian kurung, kebaya atau juga jas. Lazimnya atasan ini juga dihiasi sama motif sesuai dengan khas daerahnya.

2. Bawahan

Bawahan yaitu pasangan dari atasan yang juga yakni komponen penting. Modelnya juga bisa bervariasi, misalnya ada busana pria menerapkan celana panjang lalu dibalut dengan batik selutut.

3. Tutup kepala

Komponen berikutnya merupakan penutup kepala, semisal mahkota, ikat kepala, blangkon, udheng, songkok dan lainnya. Antara pria dan wanita pastinya memiliki perbedaan.

4. Kain Selempang

Aksesoris atau komplementer berikutnya ialah kain selempang, kain ini berupa seledang yang panjang lazimnya diletakan pada sisi bahu baik pria atau wanita. Bahan kain itu biasanya terbuat dari batik, ulos, songket dan lainnya.

5. Ikat Pinggang

Tiap-tiap tempat memiliki khasnya masing-masing, formatnya juga dapat berbeda-beda. Tapi tujuan adanya ikat pinggang biasanya sebagai pembendung bawahan. Ada berbahan kulit binatang, kain songket hingga logam mulia seperti emas.

6. Perhiasan dan Alas kaki

Perhiasan lazimnya dijumpai pada pakaian khas wanita ialah gelang, kaling, cincin dan juga anting. Sedangkan alas kaki menjadi bagian komplemen komponen bawah, modelnya beraneka disesuai dengan adat-istiadat yang berlaku.

Contoh Baju Adat Bondowoso

smp negeri bondowoso gelar lomba baju adat berjalan catwalk jatim hari 1599 x 1200 · jpeg smp negeri bondowoso gelar lomba baju adat berjalan catwalk jatim hari from jatimhariini.co.id
nama baju adat jokowi sidang tahunan mpr hari cek nama asalnya intip nama 982 x 655 · jpeg nama baju adat jokowi sidang tahunan mpr hari cek nama asalnya intip nama from indotrends.pikiran-rakyat.com

pin oleh hub hp wa sewa baju adat baju adat menggambar pakaian gambar indonesia 312 x 640 · jpeg pin oleh hub hp wa sewa baju adat baju adat menggambar pakaian gambar indonesia from www.pinterest.jp
sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat sulawesi utara manadobaju bolaang 1200 x 1600 · jpeg sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat sulawesi utara manadobaju bolaang from sanggarnusantaradotcom.blogspot.com

pakaian adat sulawesi selatan sul sel kita 225 x 400 · jpeg pakaian adat sulawesi selatan sul sel kita from andihidayat1505.wordpress.com
mengenal aneka macam baju adat sumatera budayanesia 1024 x 1529 · jpeg mengenal aneka macam baju adat sumatera budayanesia from budayanesia.com

baju adat nasional indonesia bajuku 640 x 764 · jpeg baju adat nasional indonesia bajuku from jubajubaru.blogspot.com
peringati hari kartini petugas posko covid desa pondok agung kenakan baju adat refresh 850 x 450 · jpeg peringati hari kartini petugas posko covid desa pondok agung kenakan baju adat refresh from kabupatenmalang.memontum.com

baju adat sulawesi utara afibusana 1037 x 1555 · jpeg baju adat sulawesi utara afibusana from afibusana.wordpress.com
inspirasi baju adat jawa karnaval nikies diary 640 x 640 · jpeg inspirasi baju adat jawa karnaval nikies diary from nikiesdiary.blogspot.com

baju bodo baju adat bugis sulawesi selatan jaringancom 529 x 705 · jpeg baju bodo baju adat bugis sulawesi selatan jaringancom from jaringan86.wordpress.com
rumah adat provinsi jawa timur rumah joglo situbondo rumah joglo limasan work 1024 x 698 · gif rumah adat provinsi jawa timur rumah joglo situbondo rumah joglo limasan work from joglolimasan.com

pernikahan rizky billar lesty kejora pakai adat minang manager billar minang 700 x 465 · jpeg pernikahan rizky billar lesty kejora pakai adat minang manager billar minang from tasikmalaya.pikiran-rakyat.com
sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat batak pakpakdairisimalungun jakarta 1080 x 1080 · jpeg sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat batak pakpakdairisimalungun jakarta from sanggarnusantaradotcom.blogspot.com

cikgu norzlina pakaian kaum malaysia 400 x 400 · jpeg cikgu norzlina pakaian kaum malaysia from norzlina.blogspot.my
sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat palembang sewa baju palembang sewa 225 x 400 · jpeg sanggar nusantara dot jakarta sewa baju adat palembang sewa baju palembang sewa from sanggarnusantaradotcom.blogspot.com

pro kontra pakaian adat baduy hitam jokowi diduga melambangkan kekotoran dosa isu bogor 719 x 540 · jpeg pro kontra pakaian adat baduy hitam jokowi diduga melambangkan kekotoran dosa isu bogor from isubogor.pikiran-rakyat.com

Baca Juga:  Ciri Khas Suku Ende

Menjaga kelestarian adat-istiadat suatu daerah merupakan tanggung jawab segala masyarakat. Salah satu bentuk melestarikannya adalah memahami apa yang dimaksud dengan pakaian adat serta bagian.

Fungsi Baju Adat

Salah satu fungsi baju adat ialah untuk memeringati perayaan hari besar. Baju adat akan dikenakan dalam tiap-tiap perayaan hari besar. Nah, baju adat juga menampilkan atau mempertimbangkan peran seseorang dalam perayaan hari besar di setiap tempat, Kids. Baju adat mempunyai fungsi sebagai penentu status sosial.

1. Ciri Tiap-tiap Daerah

Baju adat yang berbeda-beda ini merupakan suatu jati diri setiap tempat. Teman-teman dapat mengenali kebudayaan suatu tempat lewat Baju Adat Bondowoso yang dikenakan.

Seperti baju dengan motif batik dan kebaya menjadi ciri khas dan label masyarakat Jawa. Meski kain ulos yang disampirkan atau disarungkan menjadi label masyarakat Batak.

2. Perayaan Hari Besar

Kecuali sebagai label tiap-tiap daerah, baju adat ini juga banyak dipakai pada bermacam acara kebudayaan. Tiap-tiap perayaan hari besar di setiap tempat akan menggunakan baju adat.

Baju Adat Bondowoso ini juga akan menetapkan posisi atau peran seseorang dalam sebuah acara atau perayaan hari besar. Seperti dikala perayaan hari besar di Bali, segala perempuan akan memasang kebaya dengan selendang di pinggang.

3. Pernikahan

Baju Adat Bondowoso juga tak jarang digunakan dalam perayaan acara pernikahan. Pada acara besar itu, pengantin laki-laki dan perempuan akan memasang baju adat dengan bermacam dekorasinya.

Bahkan pada sebagian daerah, pasangan itu akan mengenakan penutup kepala yang khas dan unik. Seperi penganti perempuan suku Bugis yang menggunakan hiasan kepala dengan berat hingga 2,5 kg.Hiasan kepala itu pun penuh ukiran yang menawan.

4. Penanda Umur atau Status Sosial

Sampai kini di beberapa daerah baju adat mempunyai bermacam-macam fungsi untuk menandai usia atau status sosial. Seperti di Bali, ada beberapa baju adat yang tak boleh dikenakan oleh perempuan atau laki-laki yang belum menikah. Atau di Yogyakarta, ialah sebagian pakaian adat yang cuma boleh dikenakan oleh sultan dan member kesultanan saja.

10 Pertanyaan dan Jawaban seputar Baju Adat Bondowoso

apakah rumah adat bondowoso?

Pertanyaan: apakah rumah adat bondowoso?

joglo mungkin

maaf kalau salah

Apa nama rumah adat dan lagu daerah Bondowoso?

Pertanyaan: Apa nama rumah adat dan lagu daerah Bondowoso?

Nama rumah adatnya yaitu rumah joglo

Nama lagu daerahnya yaitu

Lagu daerah bondowoso

Pertanyaan: Lagu daerah bondowoso

Lagu “Bondowoso Indah” memang sangat cocok dengan keadaan alam yang membentangi Bondowoso ini

apa arti dari kata bondowoso ?

Pertanyaan: apa arti dari kata bondowoso ?

Bodo adalah modal atau biaya dan Woso adalah kuasa. Jadi secara harfiyah dapat diartikan : Mereka yang memiliki modal dapat berkuasa.

Dimanakah kota bondowoso

Pertanyaan: Dimanakah kota bondowoso

jawa timur

smg membantu:

4. Bagaimana sifat Bandung Bondowoso? Apa syarat yang di ajukan

Pertanyaan: 4. Bagaimana sifat Bandung Bondowoso? Apa syarat yang di ajukan Roro Jonggrang kepada Bandung Bondowoso yang ingin memperistrinya?? 07​

Jawaban:

a. kejam (soalnya dibukubsaya begitu)

b. disuruh bikin candi 1000 tapi gagal soalnya ayam2nya pada bangun gara gara roro jonggtam

terus roro jonggrang dikutik sama bandung bandawasa biar jadi candi ke 1000

Bondowoso adalah kota yang terkenal dengan apanya?dan apa saja yang

Pertanyaan: Bondowoso adalah kota yang terkenal dengan apanya?dan apa saja yang akan didapat jika berada di bondowoso?

lumayan guys poin 20

tape bondowoso, aksi topeng kona
pengorbanan pemain ojung demi setetes air ujan

lagu daerah bondowoso

Pertanyaan: lagu daerah bondowoso

bondowoso indah maaf kalo salah

Tolong Bantu ya!!1. Luas wilayah kabupaten Bondowoso?2. sejarah daerah kabupaten

Pertanyaan: Tolong Bantu ya!!

1. Luas wilayah kabupaten Bondowoso?
2. sejarah daerah kabupaten bondowoso?
3. budaya daerah kabupaten bondowoso?
4. potensi daerah kabupaten bondowoso?

tolong bantu ya!!
kalau bisa cepat,!!

LUAS :1.560,10 km2 yang secara geografis berada pada koordinat antara 113°48′10″ – 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ – 7°56′41″ LS.
SEJARAH :
Semasa Pemerintahan Bupati Ronggo Kiai Suroadikusumo di Besuki mengalami kemajuan dengan berfungsinya Pelabuhan Besuki yang mampu menarik minat kaum pedagang luar. Dengan semakin padatnya penduduk perlu dilakukan pengembangan wilayah dengan membuka hutan yaitu ke arah tenggara. Kiai Patih Alus mengusulkan agar Mas Astrotruno, putra angkat Bupati Ronggo Suroadikusumo, menjadi orang yang menerima tugas untuk membuka hutan tersebut. usul itu diterima oleh Kiai Ronggo-Besuki, dan Mas Astrotruno juga sanggup memikul tugas tersebut. Kemudian Kiai Ronggo Suroadikusumo terlebih dahulu menikahkan Mas Astotruno dengan Roro Sadiyah yaitu putri Bupati Probolinggo Joyolelono. Mertua Mas Astrotruno menghadiahkan kerbau putih “Melati” yang dongkol (tanduknya melengkung ke bawah) untuk dijadikan teman perjalanan dan penuntun mencari daerah-daerah yang subur. Pengembangan wilayah ini dimulai pada 1789, selain untuk tujuan politis juga sebagai upaya menyebarkan agama Islam mengingat di sekitas wilayah yang dituju penduduknya masih menyembah berhala. Mas Astrotruno dibantu oleh Puspo Driyo, Jatirto, Wirotruno, dan Jati Truno berangkat melaksanakan tugasnya menuju arah selatan, menerobos wilayah pegunungan sekitar Arak-arak “Jalan Nyi Melas”. Rombongan menerobos ke timur sampai ke Dusun Wringin melewati gerbang yang disebut “Lawang Seketeng”. Nama-nama desa yang dilalui rombongan Mas Astrotruno, yaiitu Wringin, Kupang, Poler dan Madiro, lalu menuju selatan yaitu desa Kademangan dengan membangun pondol peristirahatan di sebelah barat daya Kademangan (diperkirakan di Desa Nangkaan sekarang. Desa-desa yang lainnya adalah disebelah utara adalah Glingseran, Tamben dan Ledok Bidara. disebelah Barat terdapat Selokambang, Selolembu. sebelah timur adalah Tenggarang, Pekalangan, Wonosari, Jurangjero, Tapen, Praje,kan dan Wonoboyo. Sebelah selatan terdapat Sentong, Bunder, Biting, Patrang, Baratan, Jember, Rambi, Puger, Sabrang, Menampu, Kencong, Keting. Jumlah Penduduk pada waktu itu adalah lima ratus orang, sedangkan setiap desa dihuni, dua, tiga, empat orang. kemudian dibangunlah kediaman penguasa di sebelah selatan sungai Blindungan, di sebelah barat Sungai Kijing dan disebelah utara Sungai Growongan (Nangkaan) yang dikenal sebagai “Kabupaten Lama” Blindungan, terletak ±400 meter disebelah utara alun-alun. Pekerjaan membuka jalan berlangsung dari tahun 1789-1794. Untuk memantapkan wilayah kekuasaan, Mas Astrotruno pada tahun 1808 diangkat menjadi demang dengan gelar Abhiseka Mas Ngabehi Astrotruno, dan sebutannya adalah “Demang Blindungan”. Pembangunan kotapun dirancang, rumah kediaman penguasa menghadap selatan di utara alun-alun. Dimana alun-alun tersebut semula adalah lapangan untuk memelihara kerbau putih kesayangan Mas Astrotruno, karena disitu tumbuh rerumputan makanan ternak. lama kelamaan lapangan itu mendapatkan fungsi baru sebagai alun-alun kota. Sedangkan di sebelah barat dibangun masjid yang menghadap ke timur. Mas Astrotruno mengadakan berbagai tontonan, antara lain aduan burung puyuh (gemek), sabung ayam, kerapan sapi, dan aduan sapi guna menghibur para pekerja. tontonan aduan sapi diselenggarakan secara berkala dan menjadi tontonan di Jawa Timur sampai 1998. Atas jasa-jasanya kemudian Astrotruno diangkat sebagai Nayaka merangkap Jaksa Negeri. Dari ikatan Keluarga Besar “Ki Ronggo Bondowoso” didapat keterangan bahwa pada tahun 1809 Raden Bagus Asrah atau Mas Ngabehi Astrotruno dianggkat sebagi patih berdiri sendiri (zelfstanding) dengan nama Abhiseka Mas Ngabehi Kertonegoro. Beliau dipandang sebagai penemu (founder) sekaligus penguasa pemerintahan pertama (first ruler) di Bondowoso. Adapun tempat kediaman Ki Kertonegoro yang semula bernama Blindungan, dengan adanya pembangunan kota diubah namanya menjadi Bondowoso, sebagai ubahan perkataan Wana Wasa. Maknanya kemudian dikaitkan dengan perkataan Bondo, yang berarti modal, bekal, dan woso yang berarti kekuasaan. makna seluruhnya demikian: terjadinya negeri (kota) adalah semata-mata karena modal kemauan keras mengemban tugas (penguasa) yang diberikan kepada Astrotruno untuk membabat hutan dan membangun kota. Meskipun Belanda telah bercokol di Puger dan secara administrtatif yuridis formal memasukan Bondowoso kedalam wilayah kekuasaannya, namun dalam kenyataannya pengangkatan personel praja masih wewenang Ronggo Besuki, maka tidak seorang pun yang berhak mengklaim lahirnya kota baru Bondowoso selain Mas Ngabehi Kertonegoro. Hal ini dikuatkan dengan pemberian izin kepada Beliau untuk terus bekerja membabat hutan sampai akhir hayat Sri Bupati di Besuki. Pada tahun 1819 Bupati Adipati Besuki Raden Ario Prawiroadiningrat meningkatkan statusnya dari Kademangan menjadi wilayah lepas dari Besuki dengan status Keranggan Bondowoso dan mengangkat Mas Ngabehi Astrotruno menjadi penguasa wilayah dengan gelar Mas Ngabehi Kertonegoro, serta

Baca Juga:  Ciri Khas Suku Bawean

Budaya Seni Rampak Pandalungan adalah gerak tari, musik dan suara yang merupakan bentuk kolaborasi (pencampuran) budaya yang berkembang di Kabupaten Bondowoso. Bondowoso mempunyai kultur campuran, budaya Jawa dan Madura pesisir bertemu dan membentuk budaya lokal yang terasa berbeda dari asalnya. Adu sapi dan budaya carok yang mudah mudahan sudah berkurang berasal dari Madura, sedangkan budaya berkesenian dan keterbukaan sosial merupakan budaya Jawa Timur. Disekitar tahun 70an, Bondowoso dikenal sebagai kota perkebunan dan budaya, disamping tetangganya, Jember. Dibandingkan dengan tetanga yang lain, Situbondo yang secara sosial sangat religius, Bondowoso lebih bersifat sekular. Anak muda dan masyarakat Bondowoso relatif masih lebih terbuka terhadap masuknya budaya luar. Namun sayang, sejalan dengan perjalanan waktu, surutnya industri perkebunan disekitar Bondowoso membawa dampak yang sangat terasa bagi denyut kehidupan kota ini. Dari hari ke hari, detak kegiatan ekonomi terasa hanya lewat begitu saja, tanda tanda kemjauan ekonomi belum terindikasikan dari kegiatan sosial, ekonomi dan budaya yang ada. Tampaknya masyarakat Bondowoso, setidaknya sejauh ini para pempimpin masyarakatnya tidak dapat mengantisipasi dan mensiasati perubahan yang ada. Mudah mudahan dalam tahun mendatang kota ini dan komunitasnya mampu mendapatkan pemikiran dan darah baru untuk membangkitkan semangat, enersi dan kekuatan baru untuk mengubah diri. Kesenian tari Singo Ulung adalah kesenian tradisional dari Bondowoso. Kesenian ini awalnya di temukan oleh seseorang bernama Singo, dari Blambangan dan memiliki istri dari desa Blimbing. Singo dan istrinya adalah tokoh masyarakat yang turut membangun desa Blimbing. Atas tanda baktinya itu, masyarakat mengangkatnya sebagai Kepala Desa Blimbing. Dari situ pula awal terciptanya tari Singo Ulung ini berasal, karena tarian ini selalu dibawakan saat upacara Bersih Desa Blimbing. Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan. Tari Singo ulung dimainkan oleh dua orang dan diiringi musik tradisional khusus, dengan menggunakan figur singo atau singa berwarna putih sebagai ikon utama kesenian ini. 1.      Singo ulung terdiri dari 2 orang pemain, yang masing-masing sebagai kepala dan ekor.2.      Topeng kona terdiri dari 1 orang penari3.      Tandhak putrid terdiri dari 1 orang penari4.      Ojung terdiri dari 2 orang pria

Cerita bandung bondowoso

Pertanyaan: Cerita bandung bondowoso

CERITAnya Bagus .Menarik dan Sedih

😀

cerita menarik, Bagus dan ada sedihnya

Tidak cuma jawaban dari soal mengenai Baju Adat Bondowoso, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti Dimanakah kota bondowoso, Lagu daerah bondowoso, Cerita bandung bondowoso, Bondowoso adalah kota, dan Tolong Bantu ya!!1. .

Check Also

Ciri Khas Suku Sakai

Ciri Khas Suku Sakai – Kedalaman warisan budaya setempat etnis-etnis di Indonesia menampilkan sejuta pesona …