Ciri Khas Suku Ternate – Pulau Ternate, sebuah perhiasan di samudra yang dikelilingi oleh keajaiban alam dan sejarah yang kaya, menjadi rumah bagi Suku Ternate, sebuah etnis yang tak hanya menjaga tradisi lama, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang cerah.
Seabad yang lalu, dua pria Ternate bergaya dalam pakaian tradisional, melambangkan kebanggaan dan keagungan suku mereka. Sejarah menggambarkan perjalanan mereka dari masa lalu yang jauh, ketika pulau-pulau di Kepulauan Maluku masih bersatu dalam satu kesatuan. Evolusi selama berabad-abad menciptakan identitas etnis yang berbeda-beda, dari Ternate, Tidore, Makian, hingga Bacan, namun tetap bersatu dalam keanekaragaman.
Peradaban mereka terpahat dalam batu-batu sejarah, dari Kerajaan Gapi hingga Kesultanan Ternate yang mengalami transformasi dari monarki menjadi kesultanan yang dipengaruhi oleh Islam. Di masa pra-Islam, mereka terbagi dalam empat subetnik yang unik, masing-masing membawa ciri khasnya sendiri.
Bahasa Ternate yang mereka gunakan mencerminkan kedalaman sejarah mereka, menjadi jendela ke budaya dan kesusastraan yang kaya. Di antara hamparan sawah hijau dan lautan biru, mereka menopang kehidupan mereka dengan bertani dan melaut. Cengkih, rempah-rempah legendaris, telah mengundang bangsa Eropa ke daerah ini, menambah kekayaan mereka.
Di pemukiman yang membentang di sepanjang pantai, rumah-rumah tradisional mereka mencerminkan warisan dari berbagai budaya yang pernah singgah di sini. Agama Islam menjadi perekat sosial dan identitas kolektif mereka, membentuk struktur sosial yang kokoh di bawah kesultanan.
Namun, sementara masa lalu mereka memberikan landasan kuat, Suku Ternate tidak ragu untuk menatap masa depan. Mereka menyadari potensi kekayaan alam dan warisan budaya mereka, dari hutan hujan hingga peninggalan sejarah, sebagai daya tarik pariwisata yang tak tergantikan. Dalam usaha memajukan sektor ini, mereka mencari bantuan dari penanam modal untuk mengelola sumber daya alam dengan bijaksana.
Dalam cerita panjang Suku Ternate, mereka telah menapaki perjalanan yang penuh warna dari masa lalu yang legendaris ke masa depan yang cerah. Dengan warisan yang mereka jaga dengan hati-hati, serta pandangan yang terbuka terhadap kemajuan, mereka tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari keindahan dan keanekaragaman Indonesia.
Tingkat warisan budaya setempat etnis-etnis di Indonesia menampilkan keberagaman yang luar biasa. Keberadaan Indonesia sebagai negara yang kaya akan berbagai macam suku dengan melebihi 1.300 kelompok etnis menjadikannya destinasi dipenuhi oleh budaya unik yang menarik . Setiap suku memiliki cirinya sendiri dalam aspek budaya, bahasa, adat istiadat, seni , dan warisan tradisional yang memiliki ciri khas , sehingga Indonesia terkenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman budaya yang tak tertandingi.
Tingkat rumah adat suku-suku di Indonesia sangatlah menarik . Tiap etnis memiliki tata letak arsitektur yang istimewa dalam hal rumah tradisional . Bangunan-bangunan ini mereka konstruksi dari bahan-bahan alami seperti kayu , batuan, dan atap ijuk. Di samping itu, tiap rumah juga dihiasi dengan hiasan-hiasan khas yang menggambarkan kehidupan dan nilai-nilai budaya masyarakat tersebut.
Dalam rumah adat , terdapat beragam kamar yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan sehari-hari masyarakat tersebut. Di samping itu, interior rumah juga dihias dengan berbagai barang khas yang menambahkan nilai estetika dari bangunan tradisional tersebut.
Tidak hanya , rumah-rumah adat ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk ritual tradisional dan aktivitas budaya suku tersebut. Mereka merupakan fokus dari kehidupan komunal dan menjaga warisan serta identitas dari etnis itu.
Dengan kata lain, rumah adat suku-suku di Indonesia bukan hanya sebatas tempat tinggal , tetapi juga lambang penting dari kekayaan warisan budaya dan identitas yang harus dijaga untuk anak cucu mendatang.
Ciri Khas Suku Ternate SebagaiPencerminkan Budaya Lokal
Ciri Khas Suku Ternate memiliki peran penting dalam cermin budaya lokal. Dalam kehidupan budaya lokal:
Rumah adat merupakan gambaran dari warisan budaya yang dijunjung tinggi oleh komunitas tersebut. Konstruksi dan hiasan rumah adat menggambarkan nilai-nilai yang diwariskan dan kearifan lokal. Fungsi-fungsi khusus dari rumah adat dalam kehidupan sehari-hari juga mencerminkan hubungan erat dengan alam dan keberlanjutan. Rumah adat, sebagai cermin budaya lokal, menjaga keanekaragaman budaya yang kaya serta melestarikan tradisi-tradisi yang berharga.
Contoh Ciri Khas Suku Ternate
Arsitektur Unik dan Hiasan Tradisional: Memahami Keindahan Budaya
Arsitektur merupakan salah satu cara yang paling menarik untuk memahami kekayaan budaya suatu masyarakat.
Arsitektur dan hiasan tradisional adalah pengejawantahan keanekaragaman budaya yang dimiliki setiap suku dan etnis di dunia.
Artikel ini akan membahas dua aspek penting dari arsitektur yang unik ini: variasi bentuk dan desain rumah adat suku-suku, dan pemanfaatan bahan alami serta prinsip keberlanjutan dalam konstruksi.
A. Arsitektur yang Luar Biasa
1. Ragam Bentuk dan Desain Ciri Khas Suku Ternate
Kemajemukan budaya di seluruh dunia tercermin dalam variasi bentuk dan desain rumah adat suku-suku.
Tiap suku memiliki gaya unik dalam merancang rumah adat mereka, yang seringkali dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, cuaca, dan warisan budaya mereka.
Misalnya:
Rumah Gendang, Suku Batak: Rumah tradisional suku Batak di Indonesia terkenal dengan atap bertumpuk yang menyerupai gendang. Atap ini terbuat dari jerami dan seringkali mencapai tinggi yang mencolok. Struktur ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan membantu mendinginkan interior.
Rumah Igloo, Suku Inuit: Suku Inuit di daerah Arktik membangun rumah es yang dikenal sebagai igloo. Desain bulat ini membantu menjaga panas di dalam dan melindungi dari cuaca dingin.
Rumah Maloca, Suku Yanomami: Suku Yanomami di Amazon membangun rumah maloca yang besar dengan struktur berbentuk oval dan atap tinggi. Ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan cocok untuk hidup berkelompok.
2. Penggunaan Bahan-Bahan dari Alam dan Keberlanjutan dalam Pembangunan Pemanfaatan Material Alami dan Pedoman Keberlanjutan dalam Konstruksi Mengintegrasikan Bahan dari Alam dan Kehandalan Lingkungan dalam Pembangunan
Bahan alami yang tersedia di sekitar sering digunakan dalam konstruksi rumah adat.
Hal ini tidak hanya menciptakan rumah yang sesuai dengan lingkungan alam, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan.
Contoh-contoh ini mencakup:
Rumah Kebun, Suku Navajo: Suku Navajo di Amerika Serikat menggunakan batu, tanah liat, dan kayu dalam konstruksi rumah mereka. Bahan-bahan ini mudah didapatkan di gurun Amerika Barat dan memiliki insulasi alami yang baik.
Rumah Desa, Suku Masaai: Suku Masaai di Afrika Timur membangun rumah dengan dinding dari campuran tanah dan kotoran sapi yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Bahan ini adalah pilihan yang berkelanjutan dan efektif dalam menjaga suhu di dalam rumah.
Rumah Adat, Suku Aborigin: Suku Aborigin di Australia menggunakan kulit kayu, daun pandan, dan tanah liat untuk membuat rumah adat mereka. Ini adalah contoh klasik penggunaan bahan alami dalam konstruksi yang tahan lama.
B. Ornamen Warisan
1. Motif-Motif dan Dekorasi Khas pada Rumah Adat
Motif dan dekorasi tradisional yang menghiasi rumah adat suku-suku adalah ekspresi seni yang mencerminkan sejarah, mitologi, dan nilai-nilai budaya mereka.
Motif dan dekorasi khas mencakup:
Batik, Suku Jawa: Batik adalah seni pewarnaan kain yang sangat dihargai di Indonesia. Motif batik Jawa sering kali mencerminkan gambaran alam, binatang, dan mitologi Jawa. Setiap motif memiliki makna yang dalam.
Totem, Suku Indian Haida: Suku Indian Haida di Amerika Utara terkenal dengan totem mereka, patung kayu besar yang dipahat dengan gambar-gambar yang mewakili sejarah keluarga dan budaya mereka. Setiap simbolisme diukir dengan hati-hati.
Ornamentasi Ukiran, Suku Asmat: Suku Asmat di Papua memahat dekorasi yang menggambarkan legenda mereka tentang mitologi dan aktivitas sehari-hari. Masing-masing ukiran memiliki makna yang dalam dalam konteks budaya mereka.
2. Simbolisme dan Makna di Balik Hiasan Ciri Khas Suku Ternate
Hiasan tradisional memiliki makna yang dalam dan seringkali memiliki tujuan simbolis dalam budaya suku-suku tersebut.
Sebagai contoh:
Haida Gwaii, Suku Indian Haida: Setiap elemen dalam totem mewakili berbagai makna, termasuk mitologi, sejarah, dan hubungan sosial. Masing-masing totem adalah cerita yang hidup dalam kayu.
Ornamentasi Ritual, Suku Maya: Suku Maya di Amerika Tengah menggunakan hiasan pada bangunan mereka untuk merayakan ritual agama dan siklus alam. Ini mencerminkan koneksi mendalam mereka dengan alam dan kosmos.
Motif Hewan, Suku Aborigin: Suku Aborigin di Australia sering menggunakan motif hewan dalam seni mereka, yang memiliki makna spiritual dan terkait dengan hubungan manusia dengan alam.
Dalam keseluruhan, arsitektur unik dan hiasan tradisional suku-suku adalah warisan budaya yang sangat berharga.
Mereka mencerminkan kreativitas, keberlanjutan, dan kekayaan budaya yang harus dihargai dan dilestarikan.
Menilai keindahan di balik rumah adat dan hiasan tradisional mengajarkan kita untuk menghargai keragaman budaya yang ada di seluruh dunia dan bagaimana manusia dapat berdampingan dengan alam.
10 Pertanyaan dan Jawaban seputar Ciri Khas Suku Ternate
Keuniakan suku ternate
Pertanyaan: Keuniakan suku ternate
Ternate adalah sebuah kota kecil yang terletak di pulau, yang kaya akan budaya. terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia timur. berikut akan kita bahas beberapa budaya, makanan, dan ciri khas dari kota Ternate
Pakaian tradisional

Pakaian Manteren Lamo (Sultan) adalah pakaian adat tradisional Maluku Utara yang terdiri atas celana panjang hitam dengan bis merah memanjang dari atas ke bawah, baju berbentuk jas tertutup dengan kancing besar terbuat dari perak berjumlah sembilan . Sementara itu, leher jas, ujung tangan, dan saku jas yang terletak di bagian luar berwarna merah.
Tarian tradisional

Tari soya-soya adalah tarian khas Maluku Utara yang diciptakan untuk menyambut prajurit atau pasukan setelah bertempur di medan perang. Kata ‘soya-soya’ sendiri bermakna ‘semangat pantang’. Tari Soya-soya ini menggambarkan perjuangan masyarakat Kayoa, di Kabupaten Halmahera Selatan di zaman dahulu.
Bahasa dan Suku
Sekitar lebih dari duapuluh suku di maluku utara yang masing-masing mempunyai bahasa tradisional. Suku ternate dengan bahasanya sendiri, suku tidore dengan bahasanya sendiri, suku makean, suku patani, suku tobelo, suku kayoa, dan masih banyak lagi.
Rumah Adat

Rumah adat tradisional Maluku Utara adalah Rumah adat Baileo yang berbentuk rumah panggung yang dikelilingi serambi.
Makanan Khas Tradisional

Gohu ikan
ada banyak makanan khas di Maluku Utara seperti Kue Lapis Tidore, Kue Bilolo, Mam Raha, Popeda, Ketam Kenari, Halua Kenari, Kue Sagu, Bubur Ne, Bagea, Ikan Asap atau Ikan Fu, dan Gohu Ikan.
Obyek Wisata

Pantai Sulamadaha
Beberapa Obyek wisata di Maluku Utara yang biasa dikunjungi diantaranya Kedaton Sultan Ternate, Mahkota Sultan Ternate, Mesjid Sultan Ternate, Gunung Gamalama, Danau Tolire, Rumah Adat Sasudu, Masjid Sultan Tidore, Tarian Coka Iba, Tarian Soya soya, Pantai Dodola, Pantai Manaf, Danau Duma dan Makete, Danau Ngade dan Danau Tolire, Kepulauan Kayoa, Air Terjun Cibi Cebi, Pulau Maitara dan Tidore, Pulau Bobale, Pantai Kupa-kupa dan Luari, Pulau Makian, Pulau Sambiki, Pantai Cobo, Pulau Zum-zum, Pulau Mare, Benteng Oranye, Benteng Kalamata, Benteng Bernaveld, Benteng Tolukko, Benteng Kotanaka, Benteng Dever Lacting, Meriam Antik, dan Bunker.
Hasil Pertanian
Tidak kalah dengan provinsi lainnya, hasil pertanian di Maluku Utara juga diantaranya padi, jagung, ubi bakar, kacang-kacangan, kelapa, kentang, pala, sagu, dan kayu putih. Perekonomian daerah sebagian besar bersumber dari perekonomian rakyat yang bertumpu pada sektor pertanian, perikanan dan jenis hasil laut lainnya.
Hasil Tambang
Walaupun Maluku Utara adalah provinsi kecil, tetapi hasil tambang di provinsi ini sangat besar. Hasil tambang itu berupa emas, nikel, dan minyak bumi dengan jumlah yang cukup besar.
Hasil Alam

Bukan hanya hasil tambang, hasil alam yang tidak asing lagi kita dengar dan populer saat ini yaitu batu bacan. Batu bacan berasal dari Maluku Utara tepatnya di Bacan.
Ditinjau dari letaknya wilayah yang agraris Maluku Utara kaya akan hasil laut diantaranya ikan tuna yang sering diburuh oleh nelayan kecil, kerang dan mutiara, rumput laut, lobster, dan banyak sekali yang tidak bisa dijelaskan secara detail.
Festival Legu Gam

Festival Legu Gam merupakan pesta rakyat yang diselenggarakan bertepatan dengan hari lahir Sultan Ternate yang ke-48. Keberadaan kesultanan yang sekarang dipimpin oleh Sultan Mudaffar Sjah (sultan ke-48) ini hingga sekarang tidak bisa dipisahkan dari dukungan masyarakat Ternate. Sebagai penghargaan atas kesetiaan masyarakat terhadap kerajaan tersebut, maka diadakanlah Festival Legu Gam atau pesta rakyat yang dilangsungkan bertepatan dengan momen ulang tahun Sultan Mudaffar Sjah (setiap tanggal 13 April). Festival ini dilaksanakan selama satu minggu dengan puncak acara temu ramah-tamah antara Sultan dengan masyarakat.
Di Ringkas Aja
makanan khas ternate, jakarta, bogor, palembang, kebumen
Pertanyaan: makanan khas ternate, jakarta, bogor, palembang, kebumen
bogor kue tales palembang soto
Palembang =pempek. semoga bermabfaat
sebutkan ciri khas masjid sultan ternate
Pertanyaan: sebutkan ciri khas masjid sultan ternate
– dibangun dengan komposisi bahan yang terbuat dari susunan batu dengan bahan perekat dari campuran kulit kayu pohon kalumpang
-arsitekturnya mengambil bentuk segi empat dengan atap berbentuk tumpang limas, di mana tiap tumpang dipenuhi dengan terali-terali berukir
-Memiliki aturan adat yang tegas
apa pernikahan dalam suku Ternate
Pertanyaan: apa pernikahan dalam suku Ternate
Jawaban:
Lahi se Tafo atau meminang merupakan bentuk perkawinan adat yang sangat populer dan dianggap paling ideal bagi masyarakat setempat, karena selain berlaku dengan cara terhormat yakni dengan perencanaan yang telah diatur secara matang dan didahului dengan meminang
Jawaban:
Lahi se Tafo atau meminang merupakan bentuk perkawinan adat yang sangat populer dan dianggap paling ideal bagi masyarakat setempat, karena selain berlaku dengan cara terhormat yakni dengan perencanaan yang telah diatur secara matang dan didahului dengan meminang juga karena dilakukan karena dilakukan menuruti ketentuan …
maaf klo salah
Keunikan suku ternate adalah
Pertanyaan: Keunikan suku ternate adalah
Kebudayaan Suku Ternate
Suku Ternate terkenal sangat kental akan kebudayaannya, baik itu dalam adat pernikahan, makanan, upacara penyambutan, dan juga kematian.
Contoh adat pernikahan di Suku Ternate :
A. MEMINANG / KAWIN MINTA (=Lahi se Tafo atau Wosa Lahi)
Lahi se Tafo atau meminang merupakan bentuk perkawinan adat yang sangat populer dan dianggap paling ideal bagi masyarakat setempat, karena selain berlaku dengan cara terhormat yakni dengan perencanaan yang telah diatur secara matang dan didahului dengan meminang juga karena dilakukan menuruti ketentuan yang berlaku umum di masyarakat dan juga dianggap paling sah menurut Hukum Adat.
Pelaksanaan rukun nikah dilakukan menurut syariat Islam dan setelah itu dilaksanakan acara ; Makan Adat, Saro-Saro, Joko Kaha, dan disertai dengan acara-acara seremonial lainnya. Sebagian masyarakat Ternate memandang bahwa semakin megah dan meriah pelaksanaan seremonial sebuah perkawinan, maka status/strata sosial dalam masyarakat bisa terangkat.
B. KAWIN SEMBAH (=Wosa Suba)
Bentuk perkawinan Wosa suba ini sebenanrnya merupakan suatu bentuk penyimpangan dari tata cara perkawinan adat dan hanya dapat disahkan dengan terlebih dahulu membayar/melunasi denda yang disebut “Bobango”. Perkawinan ini terjadi karena kemungkinan untuk menempuh cara meminang/wosa lahi sangat sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan karena faktor mas-kawin ataupun ongkos perkawinan yang sangat mahal dsb.
Perkawinan bentuk Wosa Suba ini terdiri atas 3 cara, yakni :
1. Toma Dudu Wosa Ino, Artinya dari luar (rumah) masuk ke dalam untuk
menyerahkan diri ke dalam rumah si gadis, dengan tujuan agar dikawinkan.
2. Toma Daha Wosa Ino, Artinya dari serambi masuk menyerahkan diri ke dalam
rumah si gadis agar bisa dikawinkan.
3. Toma Daha Supu Ino, Artinya dari dalam kamar gadis keluar ke ruang tamu untuk
menyerahkan diri untuk dikawinkan karena si pemuda telah berada terlebih dahulu di dalam rumah tanpa sepengatahuan orang tua si gadis.
Bentuk perkawinan “Wosa Suba” ini sudah jarang dilakukan oleh muda-mudi Ternate saat ini karena mereka menganggap cara yang ditempuh dalam bentuk perkawinan ini kurang terhormat dan menurunkan martabat keluarga pihak laki-laki.
Dan masih banyak lagi adat perkawinan di Suku Ternate.
Selain terkenal dengan Adat pernikahannya, Suku Ternate juga terkenal akan makanan khasnya, Berikut ini beberapa contoh makanan khas Suku Ternate :
A. Gohu Ikan – Salah satu masakan khas Ternate adalah gohu ikan. Penyebutannya harus lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate. Daging tuna segar (mentah) dipotong kecil-kecil, dicuci, kemudian dilumuri dengan garam dan perasan lemon cui (semacam jeruk nipis yang harum dan dalamnya berwarna kuning-jingga), kemudian dicampur dengan rajangan kasar daun balakama (kemangi). Bawang merah dan cabe rawit (disebut rica gufu di Ternate) dirajang kasar, lalu ditumis dengan sedikit minyak kelapa. Minyak kelapa panas dengan bawang merah dan cabe rawit ini kemudian dituangkan ke potongan ikan tuna mentah. Kemudian ditaburi kacang tanah goreng yang ditumbuk kasar.
B. Gatang Kenari – Makanan khas Ternate ini dibuat dari Kepiting Kenari yang sekarang sudah masuk kedalam satwa yang dilindung dan jarang ditemukan lagi. Anehnya, masih terjadi ambiguitas untuk menegakkan aturan ini. Konon, demi pariwisata, beberapa restoran di Ternate mendapat izin khusus untuk menyajikan masakan dari kepiting kenari.
C. Popeda – Orang Ternate mempunyai tradisi makan besar setelah usai shalat Jumat. Biasanya, dari masjid orang bergegas pulang untuk berkumpul makan siang bersama keluarga. Sebagian lagi beramai-ramai mendatangi warung-warung makan bersama teman-teman.
Apa saja ciri khas masjid sultan ternate?
Pertanyaan: Apa saja ciri khas masjid sultan ternate?
-Dibangun dgn komposisi bahan yg terbuat dari susunan batu dgn bahan perekat dri campuran kulit kayu pohon kalumpang
-arsiteknya mengambil bentuk segiempat dgn atap berbentuk tumpang limas, dimana tiap tumpang dipenuhi dgn terali² berukir
-memiliki aturan adat yg tegas
ciri khastari dari daerah Ternate
Pertanyaan: ciri khas
tari dari daerah Ternate
Jawaban:
soya-soya
Penjelasan:
maaf salah ya
Jawaban:
soya soya,,, maaf ya aku ngikutin orang di atas ku,, soalnya aku mau ngajukan pertannyaan malah gak bisa harus jawab 2 pertanyaan dulu
Penjelasan:
maaf ya atas ku
ciri khas suku ternate itu apa ya?
Pertanyaan: ciri khas suku ternate itu apa ya?
Jawaban:
Sejarah: Ternate merupakan salah satu pulau paling penting dalam sejarah perdagangan rempah-rempah dan perdagangan timur sejak abad ke-16.
Budaya dan Adat Istiadat: Suku Ternate memiliki budaya dan adat istiadat yang khas, seperti tradisi pembuatan rumah adat dan perayaan-perayaan tertentu seperti pernikahan, kelahiran, dan pemakaman.
Musik dan Tari: Suku Ternate memiliki musik dan tari tradisional yang menonjol, seperti tari panggung, tari perang, dan tari adat.
Ekonomi: Ekonomi suku Ternate didominasi oleh pertanian, perikanan, dan peternakan. Mereka juga memiliki beberapa kerajinan tradisional, seperti tukang kayu dan tukang batu.
Kulinari: Suku Ternate memiliki masakan khas yang unik dan lezat, seperti nasi goreng Ternate dan ayam bakar Ternate.
Ini hanya beberapa ciri khas dari suku Ternate. Setiap suku memiliki budaya dan tradisi yang unik dan berharga, yang penting untuk dihormati dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Ciri khas sultan Ternate?
Pertanyaan: Ciri khas sultan Ternate?
masjid sultan ternate, kerajaan islam di pulau maluku, kerajaan islam tertua di nusantara.
Kenunikan suku ternate
Pertanyaan: Kenunikan suku ternate
keunikan suku ternate terdapat di pernikahan.
pernikahan suku ternata dibagi jadi 3 cara:
1. Toma Dudu Wuso INO
2. toma daha wuso ino
3. toma daha supu ino
SEMOGA SUKSES
Tidak cuma jawaban dari soal mengenai Ciri Khas Suku Ternate, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti Keunikan suku ternate, sebutkan ciri khas, ciri khas suku, Apa saja ciri, dan makanan khas ternate,.
Kesimpulan
Dengan demikian, Ciri Khas Suku Ternate menjadi pilar utama dari warisan budaya Indonesia . Mereka tidak hanya sebatas struktur fisik , tetapi juga simbol identitas masyarakat tersebut . Pelestarian Ciri Khas Suku Ternate dan warisan budaya setempat mendukung keberlanjutan kebudayaan yang berharga ini bagi generasi-generasi yang akan datang . Ayo kita teruskan menghargai dan melestarikan keunikan budaya lokal tersebut, agar Indonesia terus dihormati sebagai tempat dengan beragam budaya yang tidak ada duanya.