Dancing Words: Bahasa kaili saya adalah Yaku, Tarian Metafora dari Bahasa Kaili. Di tengah gemuruh budaya yang memperkaya nusantara Indonesia, bahasa Yaku hadir sebagai sosok yang menari indah dalam keragaman bahasa Kaili. Seperti langkah-langkah tarian yang memesona, bahasa Yaku menghanyutkan pendengarnya dalam aliran keindahannya sendiri. Ia adalah metafora hidup dari kekayaan dan keunikan bahasa Kaili yang tercermin dalam ritme dan irama kata-kata.
Ketika kita berbicara tentang bahasa Yaku, kita tidak hanya menyentuh permukaan, tapi juga menyelami kedalaman dan filosofi keberadaannya. Bahasa Yaku, seakan menjadi pemain utama dalam pergelaran tari yang menari dengan penuh kehidupan dan makna. Ia adalah wadah bagi kisah-kisah leluhur, tradisi lisan, dan rahasia kearifan lokal yang turun temurun dari generasi ke generasi.
Metafora ini mengajak kita untuk berdansa bersama bahasa Yaku, melupakan batas-batas dunia, dan mengeksplorasi lanskap kebahasaan yang indah. Seperti tarian yang menghubungkan penari dengan alam semesta, bahasa Yaku membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan lingkungan sekitar.
Selain itu, bahasa Yaku juga seperti peta penunjuk jalan yang menggiring kita dalam perjalanan kehidupan. Melalui rangkaian kata-kata yang menari, bahasa Yaku membimbing kita menemukan makna dan tujuan hidup. Ia memberikan nuansa dan warna dalam cerita kehidupan, sehingga kita dapat menangkap esensi dari setiap momen berharga.
Tak hanya itu, bahasa Yaku adalah kunci untuk memahami jati diri bangsa Kaili. Seperti gurat gerak tari yang unik pada setiap tarian, bahasa Yaku mencerminkan identitas dan kepribadian dari masyarakat yang menggunakannya. Ia adalah pilar kuat yang menghubungkan mereka dengan akar budaya, dan menjadi medium untuk menyuarakan kearifan lokal serta nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi.
Namun, seperti tarian yang terus berevolusi dan berkembang, bahasa Yaku juga mengalami perubahan seiring waktu. Perubahan kata-kata dan penggunaan baru menjadi bagian tak terpisahkan dari evolusi bahasa tersebut. Namun, inti dan jiwa bahasa Yaku tetap terjaga, seperti detak jantung yang selalu ada dalam setiap gerakan tari.
Mari bersama-sama kita merenungkan keindahan dan kekayaan bahasa Yaku yang tak tergantikan. Dalam setiap hentakan kata, kita akan menemukan sejuta makna yang dalam. Seperti penari yang menggerakkan tubuh dengan penuh ekspresi, mari kita biarkan bahasa Yaku menari bebas dalam kehidupan kita, dan membiarkan diri kita merasakan pesona luar biasa dari bahasa Kaili yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah tabel yang berisi beberapa kata dalam bahasa Kaili dan arti mereka:
Kata | Kategori Kata | Arti |
---|---|---|
banda | – | – |
nabanda | Adjektiva | slanted out of normal position, leaning at an angle [house, pole, tree]; miring; condong |
nobanda | – | 1. slant; place a flag pole at an angle; leans sideways; miring, seperti tiang bandera dipasang miring. |
2. point in a direction; mengarah. | ||
bandera | Nomina | flag; bendera |
banga1 | Nomina | coconut shell; tempurung |
banga balengga | Nomina | skull; tengkorak |
banga marisa | Nomina | bowl for grinding spices; mortar for pounding condiments; cobek |
banga vuu | Nomina | coconut shell; batok kelapa; tempurung |
banga2 | Nomina | game played with candelnuts; permainan dengan kemiri |
nobanga | Verba | play banga; bermain banga |
bangasu | Nomina | breast of animal such as chicken or cow; dada binatang seperti ayam, sapi |
bangga | – | – |
nabangga | Adjektiva | wet; basah |
nebangga | Adjektiva | swollen; bengkak |
nombabanggasi | Verba | moistens, with emphasis on the action of the water; membasahi |
nombangga | Verba | to soak; merendam |
nompakabangga | – | cause s.t. to be wet; moisten with the emphasis on the resulting wetness; membasahi |
banggai | – | – |
nobanggai | Verba | 1. to remarry a former spouse who had been married and divorced in the interim to s.o. else as required by Muslim law; kawin lagi dgn bekas suami/isteri yang sudah kawin dan cerai dengan orang lain menurut hukum Islam. |
2. take s.t. that was previously rejected, such as cake that was offered and rejected but later was accepted; ambil sesuatu yg pernah ditolak, seperti roti yg pernah diberikan ditolak, tetapi kemudian diambil. | ||
banggaroo | Nomina | corn-on-the-cob cooked in water, can also be boiled dried corn; jagung direbus, masih dengan tongkolnya |
nobanggaroo | Verba | boil corn; merebus jagung |
bangge | – | – |
nabanggesi | Verba | shake; berguncang |
banggebodo | Nomina | pigeon; dove; burung dara; burung merpati |
banggebodo mpotomba | Nomina | crown pigeon; merpati mahkota; burung mambruk |
banggese | – | nobanggese Verba. scratch; rub against, like a cow scratching its head by rubbing it on a tree, or a person rubbing his back on a doorway; bergaruk; bergesek, seperti sapi menggesek kepalanya di pohon, atau manusia menggesek belakang di tiang. |
banggo | – | – |
nabanggo | Verba | one end of s.t. suddenly tips up or down; ujungnya terangkat ke atas karena berat sebelah. |
nosibanggo | Verba | teeter-totter; jungkat-jungkit |
banggu1 | – | – |
nabanggu1 | Adjektiva | cowardly; scared; afraid; kecut; takut |
banggu2 | – | – |
nabanggu2 | Adjektiva | s.o. who becomes ill after every minor stress; a person who is made sick by everything; orang yang cepat sakit kalau stres; sakit-sakitan |
banggudu | Nomina | small tree, roots produce a dye; morinda; mengkudu; bengkudu |
banggula | Nomina | a bell such as a cowbell; lonceng diikat di leher sapi |
bangku1 | Nomina | bench; bangku |
bangku2 | – | grade in school; kelas |
bangu | – | – |
kapembangu-bangu | Nomina | state of being in the process of building; sedang dalam proses pembangunan |
kapembangu-banguka | Nomina | state of getting up from sleeping but not yet fully conscious; keadaan bangun dari tidur tetapi belum sadar |
kapombangu-bangu | Nomina | s.o. in the process of waking up; s.s.o. dalam proses bangun dari tidurnya |
naulia nembangu | Adjektiva | oversleep; get up late; lambat bangun. syn: nivanta nu eo. |
nembangu | 1 • get up; bangun dari tempat tidur. | |
2 • Verba. wake up; rise; bangun; bangkit. syn: nelike. | ||
nibangunaka | Nomina | to help someone stand up; bantu sso berdiri |
nobangutaka | – | to stand s.t. up that has fallen, such as a ladder; berdirikan kembali s.s. yang jatuh, seperti tangga. |
nombabangu | Verba | build a building; bangun |
pembangumo! | Verba | get up!; bangunlah! |
pembanguna | Nomina | resurrection; arising; kebangkitannya |
bangumate | – | – |
nebangumate | traditional law term; a victim who was threatened can demand the payment of a fine as if the victim had died; the fines are determined by customary law; istilah adat; orang yg diancam oleh orang lain dapat menuntut denda seakan-akan si korban meninggal, ada denda tertentu. | |
banja1 | Nomina | coconut flower; bunga kelapa |
banja2 | Nomina | appropriateness; place [social]; cocok; pantas; serasi; kedudukan sosial |
banjarone | – | nabajarone cf: najampi, nadongilolo. Adjektiva. color of a horse which is yellowish; warna kuda yg kuning-kuningan. |
banjereni | – | nombabanjereni look down on; belittle; meremehkan. |
banji | cf: benggo. -. | ant: nabalaki. |
natebanjiraka | Adjektiva | to accidentally hyperextend; to bend away from its normal position; terbengkok dari posisi normal. |
nobanjiraka | – | to bend s.t. up from its normal position; dari posisi yang biasa dibengkokkan ujungnya ke atas. |
nombanji | cf: bunggu, nabunggu. Verba. | 1 • bend up on one edge, said of wood, furniture; bengkok ke atas, khusus kayu, papan,meja, dll. |
2 • bend upwards; bend backwards; also used of trees that grow crooked; membengkok ke atas atau ke belakang; bisa juga disebut pohon ygbertumbuh bengkok. | ||
nombanji buku | Verba | protrude as when broken bones poke through the skin of a twisted limb; tulang yg patah menonjol keluar dari kaki/tangan. |
bantara | cf: ati. Nomina. | a trained rooster is used to attract a wild rooster to fight. When the wild rooster is inside the snare loop, the loop is pulled and the wild rooster caught; ayam jantan yg sudah dilatih berkelahi, dipakai untuk menarik ayam hutan. Waktu ayam hutan masuk ke dalam lingkaran jerat, jerak ditarik dan ayam hutan itu tertangkap. |
bantaya | Nomina | building used as a public meeting place, often built for a specific occasion and afterwards is used for other public events; bangunan; tempat pertemuan untuk umum, biasa dibangun untuk kegiatan tertentu dan sesudah itu dipakai untuk umum. |
bantia | – | nobantia Verba. to carry hobo style at one end of a pole carried over the shoulder; memikul dengan barang di salah satu ujung pikul. |
banua | Nomina | house; rumah |
banua kanggaula | Nomina | spider web; jaringan laba-laba |
banua mbaso | Nomina | big building; big house; bangunan besar; gedung besar |
banua nu tomadua | Nomina | hospital; clinic; rumah sakit; klinik |
banua sabu | Nomina | soap dish; tempat sabun |
nosambanua | live in the same house; live in the same household; tinggal dalam satu rumah; tinggal serumah. | |
sambanua | Nomina | one house; household; serumah |
sambanuana | Nomina | different house; rumah lain |
topobanua | Nomina | house owner; orang yg memiliki rumah |
tosambanuana | Nomina | people in other houses; people from other households; orang dari lain rumah tangga; orang dari rumah lain. |
banua kanggaula | See main entry: banua | – |
banua mbaso | See main entry: banua | – |
banua nu tomadua | See main entry: banua | – |
banua sabu | See main entry: banua | – |
banua unda | See main entry: unda1 | – |
banya | Nomina | goose; swan; angsa |
baoa | – | nobaoa asu Nomina. to tie a piece of bamboo bolovatu around a dog’s neck so that he can’t knock over the corn plants; cara mengikat sepotong bambu bolovatu ke leher anjing supaya anjing tidak bisa menjatuhkan jagung. |
Tabel ini mencakup beberapa kata dalam bahasa Kaili beserta arti mereka dalam bahasa Indonesia. Harap diingat bahwa bahasa Kaili memiliki banyak dialek dan variasi, sehingga beberapa arti kata mungkin bervariasi tergantung pada konteks dan wilayahnya.