Baju Adat Kota Tangerang Selatan: Harmoni Kekayaan Budaya dan Modernitas. Di tengah hiruk-pikuk perkotaan yang semakin maju, baju adat Kota Tangerang Selatan menjadi cahaya yang memancarkan kekayaan budaya dan keindahan tradisi. Terletak di Provinsi Banten, Indonesia, Tangerang Selatan adalah sebuah kota modern dengan pesona budaya yang tak kalah menarik.
Baju adat Kota Tangerang Selatan adalah perpaduan harmonis antara keunikan tradisi lokal dan sentuhan modernitas. Seperti irama musik yang menyatu dalam melodinya, begitu pula baju adat ini menggabungkan elemen-elemen budaya yang khas dengan nuansa modern yang segar. Setiap detail dari baju adat ini mencerminkan semangat keberagaman dan semarak kehidupan kota yang berkembang pesat.
Layaknya tarian yang membawa pesan, begitu pula baju adat ini menyiratkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tangerang Selatan. Setiap motif dan pola pada kain baju adat ini memiliki makna filosofis dan cerita yang terkait dengan sejarah dan adat-istiadat setempat. Baju adat ini menjadi simbol persatuan dan toleransi dalam menjaga keberagaman budaya di tengah masyarakat yang majemuk.
Baju adat Kota Tangerang Selatan adalah sebuah lukisan indah yang mencerminkan keindahan alam dan kehidupan kota yang dinamis. Di balik setiap helaian kain dan aksen yang digunakan, tersimpan kisah-kisah tentang pertumbuhan dan perkembangan kota yang berkembang pesat. Ia adalah cerminan dari semangat masyarakat Tangerang Selatan dalam menghadapi tantangan zaman, serta menghargai nilai-nilai tradisi mereka.
Layaknya penari yang mengalun dalam irama yang menawan, begitu pula baju adat Kota Tangerang Selatan menjadi lambang keanggunan dan martabat bagi siapa pun yang mengenakannya. Ia adalah simbol dari kebanggaan masyarakat Tangerang Selatan atas kekayaan budaya mereka, serta sebagai wujud apresiasi terhadap kearifan lokal dan keindahan alam sekitar.
Baju adat Kota Tangerang Selatan bukanlah sekadar pakaian seremonial, melainkan cerminan identitas dan semangat keberagaman. Setiap kali dipakai, ia menandakan kebanggaan masyarakat Tangerang Selatan atas akar budaya yang kuat dan telah membentuk mereka menjadi manusia yang penuh kearifan, kreativitas, dan semangat untuk terus berkembang. Ia adalah simbol harmoni kekayaan budaya dan modernitas yang melekat dalam kota yang terus tumbuh dan bertransformasi.
Baju Adat Kota Tangerang Selatan – Daftar baju adat lengkap Indonesia memiliki sebanyak 34 baju adat. Jumlah ini sesuai dengan jumlah provinsi Indonesia sebanyak 34. Dari puluhan jumlah provinsi tersebut tentunya tiap daearh terdiri dari banyak suku yang memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang tentu berbeda dengan daerah lainnya.
Mengutip buku seputar Baju Adat Kota Tangerang Selatan karya Abdurachman, dkk (1995), pakaian adat tradisional daerah adalah salah satu unsur kebudayaan daerah. Unsur kebudayaan tersebut mempunyai fungsi yang sesuai dengan pesan-pesan skor budaya yang ada di dalamnya. Selain itu, berhubungan secara lantas dengan aspek-aspek lain seperti aspek sosial, aspek ekonomi, aspek keamanan, sampai aspek politik.
Apa yang Dimaksud dengan Baju Adat?
Indonesia terdiri dari keberagaman kultur dan adat-istiadatnya di beberapa tempat seperti Baju Adat Kota Tangerang Selatan masih dipertahankan secara turun temurun. Berbeda adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta pakaian adatnya.
Apa yang dimaksud dengan pakaian adat setiap daerah di Indonesi?. Tiap-tiap wilayah di Indonesia memiliki adat-istiadat yang berbeda-beda tergantung dengan perilaku dari kebiasaan sehari-hari masyarakatnya.
Indonesia terdiri dari keberagaman tradisi dan adat-istiadatnya di sebagian tempat (Baju Adat Kota Tangerang Selatan) masih dipertahankan secara turun temurun. Berbeda adat-istiadat, berbeda juga perilaku serta baju adatnya.
Apa yang dimaksud pakaian adat yakni baju diciptakan sebagai simbol untuk mengekspresikan identitas dari suatu kategori masyarakat tertentu. Ini juga yakni baju khas yang menjadi pembeda antardaerah.
Apa yang Dimaksud dengan Baju Adat Kota Tangerang Selatan?
Bukan hanya di Indonesia, setiap negara di seluruh dunia juga mempunyai Baju Adat Kota Tangerang Selatan masing-masing mewakili kelompok masyarakat mereka. Sebab baju adat ialah baju yang diwujudkan dengan ciri dan karakteristik khas dari masyarakat tempat tertentu.
Setiap Baju Adat Kota Tangerang Selatan umumnya terdiri dari beberapa bagian lengkap dari kepala hingga kaki. Berikut ini merupakan bagian komponen lazimnya ada pada pakaian adatnya.
1. Atasan
Atasan merupakan bagian inti yang senantiasa ada, pembuatannya pantas sama kebudayaan ada pada masyarakat. Seperti semisal baju seba panjang, baju kurung, kebaya atau juga jas. Lazimnya atasan ini juga dihiasi sama motif pantas dengan khas daerahnya.
2. Bawahan
Bawahan merupakan pasangan dari atasan yang juga yakni komponen penting. Modelnya juga bisa bervariasi, umpamanya ada busana pria menerapkan celana panjang lalu dibalut dengan batik selutut.
3. Tutup kepala
Bagian selanjutnya ialah penutup kepala, semisal mahkota, ikat kepala, blangkon, udheng, kopiah dan lainnya. Antara pria dan wanita pastinya memiliki perbedaan.
4. Kain Selempang
Aksesoris atau pelengkap selanjutnya yaitu kain selempang, kain ini berupa seledang yang panjang biasanya diletakan pada sisi bahu baik pria atau wanita. Bahan kain itu lazimnya terbuat dari batik, ulos, songket dan lainnya.
5. Ikat Pinggang
Tiap-tiap tempat memiliki khasnya masing-masing, bentuknya juga bisa berbeda-beda. Tetapi tujuan adanya ikat pinggang umumnya sebagai pembendung bawahan. Ada berbahan kulit hewan, kain songket hingga logam mulia seperti emas.
6. Perhiasan dan Alas kaki
Perhiasan umumnya ditemui pada baju khas wanita yakni gelang, kaling, cincin dan juga anting. Meskipun alas kaki menjadi bagian pelengkap komponen bawah, modelnya pelbagai disesuai dengan adat-istiadat yang berlaku.
Contoh Baju Adat Kota Tangerang Selatan
Menjaga kelestarian adat-istiadat suatu tempat yaitu tanggung jawab seluruh masyarakat. Salah satu format melestarikannya yaitu memahami apa yang dimaksud dengan baju adat serta komponen.
Fungsi Pakaian Adat
Salah satu fungsi pakaian adat yaitu untuk memeringati perayaan hari besar. Baju adat akan dikenakan dalam tiap perayaan hari besar. Nah, baju adat juga menonjolkan atau mempertimbangkan peran seseorang dalam perayaan hari besar di tiap daerah, Kids. Baju adat mempunyai fungsi sebagai tanda status sosial.
1. Label Tiap Tempat
Pakaian adat yang berbeda-beda ini yaitu suatu jati diri tiap-tiap tempat. Teman-teman bisa mengenali kebudayaan suatu daerah melalui Baju Adat Kota Tangerang Selatan yang dikenakan.
Seperti pakaian dengan motif batik dan kebaya menjadi ciri khas dan jati diri masyarakat Jawa. Walaupun kain ulos yang disampirkan atau disarungkan menjadi label masyarakat Batak.
2. Perayaan Hari Besar
Selain sebagai label setiap daerah, pakaian adat ini juga banyak dipakai pada beragam acara kebudayaan. Tiap-tiap perayaan hari besar di tiap daerah akan mengaplikasikan baju adat.
Baju Adat Kota Tangerang Selatan ini juga akan mempertimbangkan posisi atau peran seseorang dalam sebuah acara atau perayaan hari besar. Seperti ketika perayaan hari besar di Bali, seluruh perempuan akan memasang kebaya dengan selendang di pinggang.
3. Pernikahan
Baju Adat Kota Tangerang Selatan juga tak jarang diaplikasikan dalam perayaan acara pernikahan. Pada acara besar itu, pengantin laki-laki dan perempuan akan memasang pakaian adat dengan pelbagai dekorasinya.
Malah pada beberapa daerah, pasangan itu akan menggunakan penutup kepala yang khas dan unik. Seperi penganti perempuan suku Bugis yang memakai hiasan kepala dengan berat hingga 2,5 kg.Hiasan kepala itu malahan penuh ukiran yang cantik.
4. Penanda Umur atau Status Sosial
Sampai sekarang di beberapa tempat baju adat mempunyai berjenis-jenis fungsi untuk menandai usia atau status sosial. Seperti di Bali, ada sebagian baju adat yang tidak boleh dikenakan oleh perempuan atau laki-laki yang tidak menikah. Atau di Yogyakarta, yakni beberapa pakaian adat yang cuma boleh dikenakan oleh sultan dan anggota kesultanan saja.
10 Pertanyaan dan Jawaban seputar Baju Adat Kota Tangerang Selatan
apa keunikan Kota Tangerang Selatan
Pertanyaan: apa keunikan Kota Tangerang Selatan
Jawaban: Daerah khusus Jakarta timur
Penjelasan: semoga membantu JADIKAN JAWABAN TERCERDAS
Kota Tangerang Selatan di kota satelit saat dipimpin oleh
Pertanyaan: Kota Tangerang Selatan di kota satelit saat dipimpin oleh
Jawaban:
Sinarmas Land Group, PT Summarecon Agung Tbk., PT Alam Sutera Realty Tbk., PT Paramount Enterprise International, dan PT Jaya Real Property Tbk.
Penjelasan:
semoga membantu kamu ya
baju adat tangerang??
Pertanyaan: baju adat tangerang??
Jawaban:
baju adat pangsi
Penjelasan:
baju adat tanggerang/ banten
Jawaban:
baju tangerang adlh sadariah
perkembangan ekonomi kota tangerang selatan mulai dari kegiatan masyarakat hingga
Pertanyaan: perkembangan ekonomi kota tangerang selatan mulai dari kegiatan masyarakat hingga potensi tangerang selatan sebagai kota modern
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Tangerang Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.5.256.882,05 Juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.2.768.787,17 Juta. Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 mencapai 1.042.682 orang, PDRB per kapita adalah sebesar Rp.5,042 Juta. Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun demikian juga dengan PDRB per kapita. Pada tahun 2007, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) adalah sebesar 6,51%. Pada tahun 2003, PDRB per kapita atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.863.517 sedangkan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.1.042.682. Kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Ciputat Timur yaitu sebesar Rp.1.678.739,29 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB sedangkan yang terkecil adalah Setu dengan Rp.71.045,74 Trilyun atau 1,35%.
.
Maaf Kalau Salah :’)
.
Semoga Membantu :”)
Kota tangerang selatan ada beberapa daerah dan kecamatan
Pertanyaan: Kota tangerang selatan ada beberapa daerah dan kecamatan
kota tanggerang selatan memiliki 7 kecamatan
1.Serpongdengan luas 2.404 Ha
2.Serpong Utaradengan luas 1.784 Ha
3.Ciputatdengan luas 1.838 Ha
4.Ciputat Timurdengan luas 1.543 Ha
5.Pondok Arendengan luas 2.988 Ha
6.Pamulangdengan luas 2.682 Ha
7.Setudengan luas 1.480 Ha
1.Nama rumah adat daerah tanggerang selatan?2.bentuk rumah adat di daerah
Pertanyaan: 1.Nama rumah adat daerah tanggerang selatan?
2.bentuk rumah adat di daerah tanggerang selatan?
4. bahan pembuatan rumah adat di daerah Tangerang Selatan?
3. keunikan rumah adat di daerah Tangerang Selatan?
Jawaban:
1. rumah kebaya
2. atasny segitiga kemudian ada trapesium
3. kayu dan bilik bambu
4. Konon, bila dilihat dari samping, atapnya berbentuk lipatan kebaya. Atap berbentuk limas merupakan ciri khas Rumah Joglo
Penjelasan:
gw liat di google
sejarah kota tangerang selatan
Pertanyaan: sejarah kota tangerang selatan
Pada masa penjajahan Belanda, wilayah ini masuk ke dalam Karesidenan Batavia dan mempertahankan karakteristik tiga etnis, yaitu suku Sunda, suku Betawi, dan Tionghoa.
Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Pada tahun 2000, beberapa tokoh dari kecamatan-kecamatan mulai menyebut-nyebut Cipasera sebagai wilayah otonom. Warga merasa kurang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan.
Pada 27 Desember 2006, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang menyetujui terbentuknya Kota Tangerang Selatan. Calon kota otonom ini terdiri atas tujuh kecamatan, yakni, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.
Pada 22 Januari 2007, Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang yang dipimpin oleh Ketua DPRD, Endang Sujana, menetapkan Kecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan secara aklamasi.
Komisi I DPRD Provinsi Banten membahas berkas usulan pembentukan Kota Tangerang Selatan mulai 23 Maret 2007. Pembahasan dilakukan setelah berkas usulan dan persyaratan pembentukan kota diserahkan Gubernur Ratu Atut Chosiyah ke DPRD Provinsi Banten pada 22 Maret 2007.
Pada 2007, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan dana Rp 20 miliar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu dianggarkan untuk biaya operasional kota baru selama satu tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran. Selanjutnya, Pemerintah Kabupetan Tangerang akan menyediakan dana bergulir sampai kota hasil pemekaran mandiri.
Pada 29 Oktober 2008, pembentukan Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, dengan tujuh kecamatan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2006.
Dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 28 Tahun 2006 tanggal 27 Desember 2006 tentang Persetujuan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 tentang Persetujuan Penetapan Batas Wilayah dan Belanja Operasional dan Pemiliharaan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selata.
Surat Bupati Tangerang Nomor 135/088 Binwil/2007 tanggal 30 Januari 2007 perihal Persetujuan Pembentukan Daerah, Keputusan Bupati Tangerang Nomor 130/Kep.149-Huk/2007 tanggal 19 Februari 2007 tentang Persetujuan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Surat Bupati Tangerang Nomor 137/530 Binwil-2007 tanggal 15 Maret 2007 perihal Usul Pembentukan Daerah Otonom, Keputusan Bupati Tangerang Nomor 130/Kep.239-Huk/2007 tanggal 7 Mei 2007 tentang Belanja Operasional dan Pemiliharaan untuk Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Keputusan Bupati Tangerang Nomor 130/Kep.380-Huk/2007 tanggal 6 Agustus 2007 tentang Penetapan Batas Wilayah Kota Tangerang Selatan.
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 23 Januari 2007 tentang Persetujuan ditetapkannya Ex Kantor Kewedanaan Ciputat menjadi Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/18/2007 tanggal 21 Mei 2007 tentang Persetujuan Pembentukan Kota Tangerang Selata.
Surat Gubernur Banten Nomor 135/1436-Pem/2007 tanggal 25 Mei 2007 perihal Usulan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Gubernur Banten Nomor 125.3/Kep.353-Huk/2007 tanggal 25 Mei 2007 tentang Persetujuan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 tentang Persetujuan Penetapan Batas Wilayah dan Belanja Operasional dan Pemiliharaan Kepada Kota Tangerang Selata.
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/09/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan Pemberian Bantuan Dana Untuk Penyelenggaraan Pemerintahan Calon Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/10/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan Pemberian Bantuan Dana Untuk Penyelenggaraan Pemilihan Umum Pertama Walikota dan Wakil Walikota Calon Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/11/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan Nama Calon Kota, Batas Wilayah Kota dan Cakupan Wilayah Kota Calon Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/12/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Serpong Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor Calon Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, dan Keputusan Gubernur Banten Nomor 011/Kep.301-No. 4935 (Penjelasan Atas Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 188) Huk/2008 tanggal 17 Juli 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Serpong Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor Calon Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah telah melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan berkesimpulan bahwa perlu dibentuk Kota Tangerang Selatan. Pembentukan Kota Tangerang Selatan yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, dan Kecamatan Setu. Kota Tangerang Selatan memiliki luas wilayah keseluruhan ± 147,19 km² dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah ± 918.783 jiwa.
Dengan terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Banten berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan perangkat daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta membantu dan memfasilitasi pelaksanaan pemindahan personel, pengalihan aset dan dokumen untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Kota Tangerang Selatan.
Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kota Tangerang Selatan perlu melakukan berbagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan sarana dan prasarana pemerintahan, pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pembangunan berkelanjutan di Kota tangerang Selatan
Pertanyaan: Pembangunan berkelanjutan di Kota tangerang Selatan
Jawaban:
gak tau lah kan saya gak pernah ketemu jawaban itu
Penjelasan:
ya gak tau kok tanya saya
Jawaban:
Pembangunan kota yang tidak terkendali akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan dan beban masyarakat
meningkat, sebaliknya degradasi lingkungan akan mengakibatkan pembatasan pengembangan ekonomi dan penurunan
kualitas hidup. Guna mencegah terjadinya dampak-dampak negatif, maka diperlukan prinsip-prinsip pembangunan kota
yang berkelanjutan. Evaluasi terhadap pelaksanan pembangunan kota yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah pembangunan suatu kota sudah atau belum/tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk
menyusun Key Performance Indicators (KPI) guna menilai status pembangunan kota berkelanjutan. Perumusan KPI ini
dilakukan dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP). KPI yang dihasilkan terdiri dari 21 indikator dan 9
elemen dari 3 pilar pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan). Implementasi KPI dilakukan untuk
pengukuran status keberlanjutan Kota Tangerang Selatan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kota ini termasuk
dalam tahap awal pembangunan berkelanjutan. Secara umum perkembangan ekonomi dan sosial relatif cukup baik,
namun tidak demikian dengan kondisi lingkungnya.
Sebutkan sumber daya alam yang ada di Kabupaten serang, Kabupaten
Pertanyaan: Sebutkan sumber daya alam yang ada di Kabupaten serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Cilegon, Kota serang, Kota tangerang, dan kota tangerang selatan
cilegon : baja
maaf hanya tahu satu saja
sepertinya Baja maaf saya cuma tau 1
apa keunikan Kota Tangerang Selatan
Pertanyaan: apa keunikan Kota Tangerang Selatan
Jawaban:
makanan/kuliner khas sana,Tempat wisata,pusat perbelanjaan dll
Jawaban:
Makanan,ibu kota, tempat wisata.
Penjelasan:
Maaf kalo salah
Tidak cuma jawaban dari soal mengenai Baju Adat Kota Tangerang Selatan, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti sejarah kota tangerang, baju adat tangerang??, Pembangunan berkelanjutan di, perkembangan ekonomi kota, dan Kota Tangerang Selatan.